kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Rupiah kembali tak berdaya, ini kata ekonom


Selasa, 11 Oktober 2016 / 19:57 WIB
Rupiah kembali tak berdaya, ini kata ekonom


Reporter: Petrus Sian Edvansa | Editor: Yudho Winarto

Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat di tengah berhasilnya program pengampunan pajak periode pertama dan cadangan devisa akhir September lalu yang meningkat, nilai mata uang utama seperti poundsterling dan euro justru melemah terhadap the greenback.

"Poundsterling melemah terhadap dollar AS karena rencana Perdana Menteri Britania Raya Theresa May yang menargetkan akan segera keluar dari Uni Eropa pada kuartal pertama 2017, sementara euro juga masih diselimuti sentimen negatif pasca kasus Deutsche Bank," ungkap Josua.

Untuk besok (12/10), Josua melihat pasar masih harus mencermati pergerakan mata uang poundsterling dan euro. "Apabila sterling dan euro mengalami suatu pelemahan lanjutan, maka mata uang di Asia dapat kembali tertekan terhadap dollar AS, termasuk rupiah," kata dia.

Risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan dibuka ke publik pada Kamis (13/10) nanti juga dinilai Josua harus diperhatikan para pelaku pasar. Apabila dalam risalah ini terdapat pernyataan yang menguatkan probabilitas kenaikan suku bunga acuan, maka dollar AS akan semakin menguat, dan berimbas pada terpuruknya rupiah di hadapan dollar AS pada sisa pekan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×