kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.980.000   15.000   0,76%
  • USD/IDR 16.810   20,00   0,12%
  • IDX 6.446   7,70   0,12%
  • KOMPAS100 927   0,91   0,10%
  • LQ45 722   -0,90   -0,12%
  • ISSI 206   1,64   0,80%
  • IDX30 375   -0,74   -0,20%
  • IDXHIDIV20 453   -1,23   -0,27%
  • IDX80 105   0,08   0,08%
  • IDXV30 111   0,28   0,25%
  • IDXQ30 123   -0,06   -0,05%

Rupiah kembali tak berdaya, ini kata ekonom


Selasa, 11 Oktober 2016 / 19:57 WIB
Rupiah kembali tak berdaya, ini kata ekonom


Reporter: Petrus Sian Edvansa | Editor: Yudho Winarto

Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat di tengah berhasilnya program pengampunan pajak periode pertama dan cadangan devisa akhir September lalu yang meningkat, nilai mata uang utama seperti poundsterling dan euro justru melemah terhadap the greenback.

"Poundsterling melemah terhadap dollar AS karena rencana Perdana Menteri Britania Raya Theresa May yang menargetkan akan segera keluar dari Uni Eropa pada kuartal pertama 2017, sementara euro juga masih diselimuti sentimen negatif pasca kasus Deutsche Bank," ungkap Josua.

Untuk besok (12/10), Josua melihat pasar masih harus mencermati pergerakan mata uang poundsterling dan euro. "Apabila sterling dan euro mengalami suatu pelemahan lanjutan, maka mata uang di Asia dapat kembali tertekan terhadap dollar AS, termasuk rupiah," kata dia.

Risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan dibuka ke publik pada Kamis (13/10) nanti juga dinilai Josua harus diperhatikan para pelaku pasar. Apabila dalam risalah ini terdapat pernyataan yang menguatkan probabilitas kenaikan suku bunga acuan, maka dollar AS akan semakin menguat, dan berimbas pada terpuruknya rupiah di hadapan dollar AS pada sisa pekan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×