Reporter: Grace Olivia | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah kembali tertekan tajam. Kamis (19/7), per pukul 20.20 WIB, kurs spot rupiah mencapai Rp 14.531 per dollar Amerika Serikat (AS), melemah 0,84% dari posisi sebelumnya. Rupiah bahkan sempat mencapai Rp 14.553 per dollar AS, rekor terendah rupiah sejak Oktober 2015.
Sementara kurs tengah rupiah Bank Indonesia cuma ditutup turun 0,08% menjadi Rp 14.418 per dollar AS. Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri menjelaskan, sejatinya, pelemahan rupiah sudah diekspektasi. Sentimen testimoni Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell yang hawkish pada Rabu (18/7) malam masih mempengaruhi pergerakan rupiah.
Belum lagi, pertumbuhan ekonomi China di kuartal dua turun. European Central Bank (ECB) juga menurunkan ekspektasi pertumbuhan Eropa. "Sementara Inggris masih berkutat dengan Brexit. Tidak heran pasar melarikan dana ke aset yang lebih stabil seperti dollar AS," ujar Reny, kemarin.
Analis Asia Tradepoints Futures Andri Hardianto menambahkan, keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan juga ikut menekan rupiah. "Setelah keputusan BI keluar, rupiah malah melemah," tutur dia.
Namun, ia memprediksi, rupiah hari ini berpotensi menguat karena adanya aksi profit taking. Andri memprediksi, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.380–Rp 14.420 per dollar AS.
Sedang Reny menilai rupiah masih berpeluang melemah. Mata uang Garuda akan bergerak dalam rentang Rp 14.380–Rp 14.452 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News