Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) sepakat menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRRR) di level 5,25%. Di tengah rupiah yang masih melemah dan level suku bunga dipertahankan, para Manajer Invetasi (MI) memberi tips berinvestasi di aset kelas obligasi.
Presiden Direktur Asanusa Asset Management Siswa Rizali menyarankan pilihan instrumen investasi di aset kelas obligasi yang baik saat ini adalah obligasi dengan tenor pendek sekitar 1-2 tahun.
Di obligasi pemerintah, Siswa melihat Surat Utang Negara (SUN) tenor lima tahun cukup menarik karena spread yield obligasi lima tahun dengan 10 tahun sangat kecil.
Mengutip Bloomberg, Kamis (19/7) yield SUN tenor lima tahun berada di level 7,65% sedangkan yield SUN tenor 10 tahun sebesar 7,77%.
Di tengah perdagangan rupiah yang hari ini melemah 0,19% ke Rp 14.442 per dollar AS dan pasar obligasi juga dalam tren melemah, Siswa menyarankan investor bisa berinvestasi di reksadana pasar uang atau reksadana pendapatan tetap yang konservatif atau tenor pendek.
"Ekspektasi gejolak jangka pendek meningkat, makanya SUN tenor pendek lebih naik yield-nya, saat investasi saat kondisi tidak menentu dan spread menipis lebih baik pegang tenor pendek," kata Siswa, Kamis (19/7).
Direktur Bahana TCW Investment Soni Wibowo memandang dengan kondisi saat ini, berinvestasi di obligasi masih cukup menarik. Di obligasi yield sudah mencapai 7,5%-7,6%. Bila, mengingat inflasi saat ini sangat rendah maka real yield sangat lebar. "Bagus untuk fixed income investor," kata Soni.
Sementara, Direktur PT Ayers Asia Asset Management Idrus mengatakan keputusan BI untuk mempertahankan BI7DRRR diharapkan akan memberi pengaruh positif pada harga obligasi. Namun dengan catatan BI dapat mempertahankan nilai tukar rupiah di pasar secara lebih stabil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News