Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah tipis 0,13% menjadi Rp 15.555 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (16/11). Sementara berdasarkan JISDOR Bank Indonesia (BI), rupiah melemah 0,59% menjadi Rp 15.595, dari Rp 15.503 pada hari perdagangan sebelumnya.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pelemahan rupiah didorong oleh sentimen higher-for-longer dari AS. Ekspektasi suku bunga acuan AS akan bertahan di level tinggi untuk waktu yang lebih lama muncul seiring penguatan data manufaktur dan penjualan ritel AS.
Rupiah sempat melemah hingga menyentuh level Rp 15.610 per dolar AS. "Namun, pada sesi kedua pelemahan rupiah tertahan sehingga rupiah ditutup hanya melemah tipis," kata Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (16/11).
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, data penjualan ritel AS mendorong rebound dolar dan imbal hasil US Treasury. Hal ini menekan harga emas dan menghentikan rally logam kuning selama dua hari.
Baca Juga: Lesu, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 15.555 Per Dolar AS Pada Hari Ini (16/11)
The Fed mengisyaratkan pendekatan berbasis data untuk kenaikan suku bunga di masa depan. Namun, pejabat The Fed baru-baru ini menegaskan kembali bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Dari internal, BI menilai surplus neraca perdagangan Indonesia Oktober 2023 memperkuat ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut. Surplus neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2023 tercatat sebesar US$ 3,48 miliar dolar AS, lebih tinggi dari surplus September 2023 yang sebesar US$ 3,41 miliar.
"Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas lain untuk terus meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional," ucap Ibrahim.
Ibrahim memprediksi, mata uang rupiah akan fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.530-Rp 15.600 pada perdagangan Jumat (17/11). Sementara perkiraan Josua, rupiah akan menguat terbatas di kisaran Rp 15.500-Rp 15.600 akibat kenaikan initial jobless claims AS serta penurunan harga impor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News