Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) kembali bangkit pada penutupan perdagangan, Rabu (2/10). Penguatan ini kembali menempatkan rupiahb di bawah Rp 14.200 per dolar AS setelah pada hari sebelumnya menyentuh posisi di atas level tersebut.
Mengutip Bloomberg, rupiah menguat 0,13% ke level Rp 14.197 per dolar AS dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 14.216 per dolar AS.
Hanya saja, di kurs tengah BI, rupiah justru mengalami koreksi sebesar 0,08% ke posisi Rp 14.207 per dolar AS.
Analis Monex Investindo Faisyal berpendapat bangkitnya rupiah lantaran dibantu oleh pelemahan dolar AS. Ia bilang pelemahan dolar AS ini dikarenakan pesimisme data manucfacturing AS yang kurang baik. “Data ini turun ke level terdalam selama 10 tahun terakhir,” ujar Faisyal.
Baca Juga: Rupiah terus menguat 0,13% di level Rp 14.198 per dolar AS
Faisyal menilai penguatan rupiah hari ini terbatas dikarenakan pasar masih khawatir dengan aksi unjuk rasa lanjutan oleh kaum buruh di gedung DPR/MPR.
Selain itu, pasar dinilai sedang wait and see sembari menanti menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober nanti.
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri bilang, saat ini pelaku pasar nampaknya sudah mulai berani menaruh dana di dalam negeri. Hal ini lantaran stabilitas negara dinilai membaik dimana aksi unjuk rasa tak berakhir ricuh seperti sebelumnya.
“Situasi ini nampaknya mengurangi tekanan terhadap rupiah,” ujar Reny.
Reny juga menyebutkan data inflasi yang dirilis kemarin juga turut mendukung rupiah untuk bangkit. Ia menilai data inflasi yang rilis kemarin mengindikasikan masih terkendali di level terendah. “Terkendalinya inflasi ini membawa posisi akhir tahun lebih stabil sampai 3,41%,” jelas Reny.
Untuk besok, Faisyal menilai pergerakan rupiah bisa dipengaruhi oleh data tenaga kerja AS versi ADP yang rilis nanti malam. Ia bilang ekspektasi data tersebut kurang bagus dampaknya terhadap dolar sehingga berpotensi memiliki sentimen positif untuk pergerakan rupiah.
Sedangkan Reny menilai belum ada data-data yang cukup signifikan sampai akhir pekan ini. Oleh karena itu, Reny menyebut rupiah masih akan bergerak sideways sambil wait and see perkembangan menjelang data ketenagakerjaan AS yang rilis akhir pekan ini.
Baca Juga: Data manufaktur AS bikin dollar keok, apa kabar mata uang Asia?
Faisyal menebak besok rupiah berada di kisaran Rp 14.130 - Rp 14.240 per dolar AS cenderung menguat.
Sedangkan Reny memperkirakan pergerakan rupiah besok berada di level Rp 14.150 - Rp 14.220 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News