Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim liburan yang mulai terasa di Amerika Serikat (AS) menyebabkan pasar valuta tidak banyak bergerak. Alhasil, nilai tukar dollar AS pun cenderung menguat tipis.
Di tengah nilai tukar dollar AS yang melemah, rupiah justru bergerak mendatar cenderung melemah. Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono mengatakan, dollar dalam jangka menengah berpeluang melemah karena tidak ada data ekonomi yang signifikan. "Pekan lalu dollar sepi karena aura libur Thanksgiving, dan bagus untuk mata uang lain, emas dan komoditas," jelas Wahyu saat dihubungi Konta.co.id, Senin (27/11).
Indeks dollar pada hari ini pukul Pukul 17.17 WIB berada di 92,72, turun ketimbang posisi akhir pekan lalu 92,78. Dalam sepekan, indeks dollar turun 1,44%.
Namun, rupiah gagal memanfaatkan peluang pelemahan dollar AS ini. Kurs rupiah di pasar spot melemah 0,03% ke level Rp 13.508 per dollar AS dari sehari sebelumnya Rp 13.504 per dollar AS. Dalam sepekan, rupiah menguat 0,15%. Dalam kondisi tersebut, menurut Wahyu, wajar bila rupiah mengalami rebound sesaat.
Wahyu mengatakan, rupiah sedang minim sentimen dan terdapat kemungkinan pasar tengah menanti pidato calon gubernur Federal Reserve, Jerome Powell pada 28 November 2017.
Ke depan, Wahyu meyakini terdapat kemungkinan Powell akan menyuarakan kebijakan yang hawkish. Akibatnya, esok Selasa (28/11) rupiah berpotensi koreksi dengan rentang Rp 13.490-Rp 13.530. Sedang dalam sepekan, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.400 - Rp 13.600 per dollar AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News