kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.714.000   12.000   0,71%
  • USD/IDR 16.430   54,00   0,33%
  • IDX 6.647   -17,63   -0,26%
  • KOMPAS100 942   -8,98   -0,94%
  • LQ45 738   -9,69   -1,30%
  • ISSI 209   1,77   0,85%
  • IDX30 384   -5,57   -1,43%
  • IDXHIDIV20 461   -6,31   -1,35%
  • IDX80 107   -1,15   -1,06%
  • IDXV30 110   -0,84   -0,76%
  • IDXQ30 126   -1,79   -1,40%

Rupiah Ditutup Menguat Tipis, Proyeksi Besok Menanti Data Ekonomi AS, Jumat (14/3)


Kamis, 13 Maret 2025 / 19:46 WIB
Rupiah Ditutup Menguat Tipis, Proyeksi Besok Menanti Data Ekonomi AS, Jumat (14/3)
ILUSTRASI. Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta. Nilai rupiah ditutup menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan Kamis (13/3). Namun, peningkatan ini dinilai bukan performa terbaik rupiah setelah kabar mendinginnya inflasi Amerika Serikat (AS). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai rupiah ditutup menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan Kamis (13/3). Namun, peningkatan ini dinilai bukan performa terbaik rupiah setelah kabar mendinginnya inflasi Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, di pasar spot, rupiah ditutup menguat 0,15% ke level Rp 16.428 per dolar. Sedangkan mengacu Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah ada di level Rp 16.428 per dolar AS atau 0,15% dari sehari sebelumnya yang berada di Rp 16.453 per dolar AS.

Ekonom Senior KB Kalbe Valbury Sekuritas Fikri C. Permana melihat inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan membuka peluang The Fed memangkas suku bunga, sehingga rupiah dan sejumlah mata uang lain memiliki potensi terapresiasi. Menurutnya rupiah memiliki potensi lebih tinggi jika saja realisasi APBN lebih baik.

“Tadi kita lihat realisasi APBN kita sampai Februari kan defisit 0,13% dari GDP, ya. Ini yang bikin apresiasinya agak sedikit tertahan,” ungkapnya kepada Kontan.co.id, Kamis (13/3).

Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Menguat 0,15% ke Rp 16.428 Per Dolar AS pada Kamis (13/3)

Hal senada diungkapkan Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuabi. Ibrahim melihat sentimen dalam negeri turut memengaruhi pergerakan nilai rupiah. 

Ibrahim menjelaskan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Februari 2025 mencatatkan defisit Rp 31,2 triliun atau 0,13% terhadap produk domestik bruto (PDB). Angka tersebut memang masih di bawah target tahunan, yaitu 2,53% terhadap PDB. Namun jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, defisit APBN bulan Februari tetap lebih besar.

“Defisit itu melebar dari posisi bulan sebelumnya atau Januari 2025, yaitu Rp23,5 triliun atau 0,10% terhadap PDB,” papar Ibrahim.

Baca Juga: Rupiah Bergerak Tipis dan Dibuka ke Rp 16.453 Per Dolar AS di Hari Ini 13 Maret 2025

Ibrahim turut menyoroti potensi volatilitas pasar yang terus berlanjut dalam waktu dekat sebab dampak tarif yang diterapkan Presiden AS Donald Trump belum tercermin dalam pembacaan data harga konsumen (CPI). Menurutnya, nasib rupiah besok masih fluktuatif.

“Data CPI terbaca lebih dingin dari yang diharapkan untuk Februari. Namun, pembacaan yang lebih rendah terutama didorong oleh penurunan beberapa item yang mudah berubah, dengan hasil yang masih menunjukkan bahwa inflasi tetap kuat,” imbuhnya.  

Saat ini, sentimen eksternal tertuju pada data indeks harga produsen untuk bulan Februari sebagai acuan lebih lanjut tentang inflasi AS. Jika inflasi dicatat lebih rendah nantinya, bank sentral AS The Fed dapat lebih leluasa memangkas suku bunga lebih lanjut. Rupiah dapat merasakan manfaatnya melalui penguatan nilai.

Sebaliknya, jika indeks harga produsen untuk bulan Februari justru menunjukkan inflasi meningkat, nilai uang Garuda turut terguncang. Oleh karena itu, Ibrahim menilai apresiasi rupiah mungkin tidak bertahan lama.

Namun, Fikri optimis indeks harga produsen AS juga akan menurun dan membawa angin segar bagi rupiah besok.

“Nilai (inflasinya) mungkin akan lebih kecil dibanding bulan sebelumnya secara year on year ataupun secara month to month. Kalau memang itu sesuai perkiraannya, USD indeksnya bisa lebih rendah nanti malam. Kalau USD indeksnya lebih rendah, harusnya besoknya rupiah akan terapresiasi kembali,” jelas Fikri.

Untuk perdagangan besok, Fikri memproyeksi rupiah di rentang Rp 16.280–Rp 16.480. Sementara itu, Ibrahim memprediksi rupiah masih fluktuatif, bahkan ditutup melemah pada rentan Rp 16.420–Rp 16.460. 

Selanjutnya: Kinerja Emiten Semen Ikut Tertekan Penurunan Daya Beli, Cek Rekomendasi Analis

Menarik Dibaca: 4 Buah Terbaik untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Baik buat Jantung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×