kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah ditutup melemah tipis 0,04% pada Jumat (8/10) tapi menguat dalam sepekan


Jumat, 08 Oktober 2021 / 17:52 WIB
Rupiah ditutup melemah tipis 0,04% pada Jumat (8/10) tapi menguat dalam sepekan
ILUSTRASI. Kurs rupiah spot masih berhasil mencatatkan penguatan sebesar 0,59% dalam sepekan terakhir.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah mengakhiri perdagangan pekan ini dengan pelemahan. Kurs rupiah spot pada Jumat (8/10) ditutup di level Rp 14.223 per dolar Amerika Serikat (AS) atau melemah tipis 0,04% dibandingkan penutupan sebelumnya. 

Kendati demikian, kurs rupiah spot masih berhasil mencatatkan penguatan sebesar 0,59% dalam sepekan terakhir.

Sementara di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI), hari ini rupiah berhasil menguat tipis 0,09% ke 14.225 per dolar AS. Dalam sepekan, mata uang Garuda masih menguat 0,62%.

Kepala Ekonom Bank Central Asia David Sumual mengungkapkan, secara keseluruhan dalam sepekan terakhir pelaku pasar memang tengah risk on seiring katalis positif yang datang dari eksternal maupun internal.

Baca Juga: IHSG melonjak 4,06% dalam sepekan ke 6.481 hingga Jumat (8/10)

Dari eksternal, dia menyebut, keputusan pemerintah AS untuk meningkatkan batas utang menjadi US$ 480 miliar sampai akhir tahun memberi kelegaan bagi para pelaku pasar. Selain itu, keputusan Rusia untuk ekspor gas alam ke Eropa juga mendukung sentimen risk-on.

“Di satu sisi, krisis energi di Eropa dan China telah membuat harga batubara melambung tinggi yang akan menjadi tambahan devisa. Ini jadi sentimen positif untuk rupiah,” kata David kepada Kontan.co.id, Jumat (8/10).

Selain itu, rilis data cadangan devisa Indonesia yang pada akhir September 2021 mencapai US$ 146,9 miliar turut menjadi katalis positif. Posisi tersebut menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah. Cadev pun memecahkan rekor sebelumnya pada akhir Agustus 2021 sebesar US$ 144,8 miliar.

Baca Juga: Rupiah Jisdor menguat 0,09% ke Rp 14.225 per dolar AS pada Jumat (8/10)

Sementara untuk pekan depan, menurutnya rilis data nonfarm payroll (NFP) nanti malam akan jadi salah satu sentimen penggerak rupiah. Selain itu, kelanjutan mengenai apakah batas utang AS hanya berlaku sampai Desember atau waktu yang lebih panjang juga akan jadi perhatian pasar.

David memperkirakan, untuk sepekan ke depan rupiah akan bergerak pada rentang Rp 14.200 per dolar AS-Rp 14.300 per dolar AS.

Baca Juga: Melemah tipis 0,04% pada Jumat (8/10), ini proyeksi rupiah untuk pekan depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×