kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Rupiah diramal masih berpeluang menguat


Minggu, 03 Maret 2019 / 18:32 WIB
Rupiah diramal masih berpeluang menguat


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi yang terkendali menjadi penopang nilai tukar rupiah sepekan ke depan. Badan Pusat Statistik mencatat deflasi Februari sebesar 0,08%. Dengan begitu, inflasi tahun kalender Januari hingga Februari 2019 sebesar 0,24% dan inflasi tahun ke tahun Februari 2,57%.

Tapi, Jumat lalu rupiah masih melemah. Mengutip Bloomberg pada Jumat (1/3) rupiah melemah 0,36% atau menjadi Rp 14.120 per dollar Amerika Serikat (AS). Sementara dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) mata uang garuda melemah 0,34% menjadi Rp 14.111 per dollar AS.

Direktrur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim melihat angin segar masih berhembus untuk rupiah pada pekan depan. Meski ada sentimen positif, potensi rupiah terkoreksi masih ada. Sebeb hubungan AS dan China kembali tegang menyebabkan pelaku pasar kembali khawatir. Sebelumnya, kedua negara menargetkan negosiasi dagang rampung sebelum Jumat (1/3).

Ibrahim berpendapat jangan-jangan damai dagang yang selama ini diidamkan bisa buyar. Ini tentu menjadi sebuah risiko besar bagi perekonomian global, risiko perlambatan menjadi semakin nyata.

Presiden AS Donald Trump menegaskan dirinya siap membatalkan perundingan dagang dengan China jika hasilnya tidak memuaskan. Trump dalam pernyataannya beberapa hari lalu menegaskan dia selalu siap dan tidak pernah takut untuk keluar dari kesepakatan, termasuk dengan China.

Di sisi lain, ketegangan antara India dan Pakistan berkobar. Pertemuan puncak antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berakhir tanpa kesepakatan. Alhasil, di awal pekan kondisi inflasi yang rendah akan bersaing dengan sentimen eksternal untuk menggerakkan arah rupiah.

Ibrahim meramal mata uang Garuda masih punya peluang untuk menguat dengan rentang harga Rp.14.070-Rp.14.150 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×