Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup mengguat. Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,25% atau Rp 40 ke level Rp 16.260 per dolar AS, pada perdagangan Rabu (31/7).
Sementara di Jakarta Interbank Spot, Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah juga menguat 0,15% ke posisi Rp 16.294 per dolar AS pada perdagangan Rabu (31/7).
Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede menjelaskan bahwa rupiah pada Rabu (31/7) di awal sesi perdagangan cenderung bergerak sideways menjelang pengumuman Bank of Japan (BoJ) dan FOMC meeting. Namun, pada sesi kedua, rupiah mampu menguat pasca meningkatnya optimisme pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia.
“Optimisme ini didukung juga oleh pernyataan dari BoJ bahwa perekonomian Jepang sudah cukup resilien, sehingga mereka cukup yakin dalam menaikkan suku bunganya ke level 0,25% dari 0,1%,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Rabu (31/7).
Baca Juga: Intip Proyeksi dan Rekomendasi Saham di Bulan Kemerdekaan
Josua menuturkan bahwa ekspektasi penguatan pertumbuhan ekonomi Jepang mendorong euforia pemulihan ekonomi Asia, yang kemudian memicu penguatan sentimen risk-on di kawasan Asia. Hal ini juga terefleksi dari penguatan mata uang dan indeks saham.
Dengan begitu, dia memproyeksi rupiah akan melanjutkan penguatannya pada perdagangan Kamis (1/8) jika dalam rapat FOMC malam ini, mereka mulai memberikan sinyal kuat terkait pemotongan suku bunga dalam waktu dekat.
Sementara itu, Josua mengatakan sentimen dari dalam negeri yaitu, lembaga pemeringkat S&P yang kembali mempertahankan sovereign credit rating atau peringkat utang Indonesia pada BBB, satu tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil pada 30 Juli 2024.
Baca Juga: Rupiah Menguat, Didorong Optimisme Pasar Atas Pemangkasan Suku Bunga
“S&P yakin bahwa prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap solid dengan ketahanan eksternal dan beban utang pemerintah yang terjaga,” kata dia.
Untuk itu, S&P memproyeksikan rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tiga sampai empat tahun ke depan akan tetap terjaga sekitar 5,0%. Proyeksi pertumbuhan ekonomi ini didorong permintaan domestik yang tetap kuat, serta belanja Pemerintah dan investasi swasta yang meningkat.
Dengan faktor-faktor tersebut, Josua memperkirakan rupiah akan kembali menguat dan bergerak di kisaran Rp 16.175 per dolar AS-Rp 16.275 per dolar AS pada perdagangan Kamis (1/8).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News