Reporter: Aris Nurjani | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diperkirakan masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (9/6). Pelaku pasar masih khawatir jelang rilis inflasi AS dan pertemuan FOMC pekan depan.
Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, pergerakan rupiah masih tertekan oleh kinerja dolar AS yang perkasa. "Rupiah masih akan melemah karena dolar AS yang menguat menjelang data consumer price index (CPI) dan pertemuan FOMC," jelas dia Lukman kepada Kontan.co.id, Rabu (8/6).
Lukman menambahkan, dari dalam negeri belum ada data yang mempengaruhi pergerakan rupiah pada perdagangan kali ini. Namun, dia percaya, rupiah masih sanggup menahan penguatan the greenback.
Sementara, Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri menambahkan, pelaku pasar masih wait and see terkait rencana kenaikan suku bunga The Fed seiring dengan tingkat inflasi AS yang masih tinggi.
Baca Juga: Yuk Intip Rekomendasi Saham dari Sejumlah Analis untuk Hari Ini (9/6)
"Pelaku pasar masih mewaspadai dampak tingginya inflasi AS yang akan mempengaruhi keputusan The Fed dalam menaikkan suku bunga acuan. Minggu ini pelaku pasar akan wait and see terhadap rilis data inflasi AS yang diprediksi tetap tinggi, yakni masih bertahan di atas 8%," ujar Reny.
Reny pun memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.434 - Rp 14.512 per dolar AS pada hari ini. Sedangkan Lukman memproyeksikan, rupiah berada dalam rentang Rp 14.450 - Rp 14.600 per dolar AS.
Pada perdagangan sebelumnya Rabu (8/6), Di pasar spot, rupiah melemah 0,26% ke Rp 14.492 per dolar AS. Sementara di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia, rupiah melemah 0,08% ke Rp 14.477 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News