kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rupiah diprediksi terkoreksi pada perdagangan Kamis (25/6), simak faktor pemicunya


Rabu, 24 Juni 2020 / 19:32 WIB
Rupiah diprediksi terkoreksi pada perdagangan Kamis (25/6), simak faktor pemicunya
ILUSTRASI. Petugas menghitung uang rupiah di money changer Ayu Masagung, Jakarta.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan nilai tukar rupiah diperkirakan akan melemah pada perdagangan Kamis (25/6). Padahal, kelegaan dan optimisme pasar setelah meredanya ketegangan antara Amerika Serikat (AS)-China berhasil membuat rupiah menguat pada penutupan Rabu (24/6).

Rupiah ditutup menguat 0,23% ke level Rp 14.130 per dolar AS di pasar spot. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah juga berhasil menguat. Mata uang Garuda ini mencatatkan penguatan 0,74% ke level Rp 14.160 per dolar AS.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memperkirakan rupiah pada esok hari akan bergerak secara fluktuatif. Namun, Bhima menyebut rupiah akan rentan mengalami koreksi.

Baca Juga: Rupiah ditutup menguat di level Rp 14.130 per dolar AS hari ini, berikut pendorongnya

“Salah satu faktornya adalah rilis Moody's terkait proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2020 yang akan tumbuh negatif 0,8%. Angka ini lebih rendah dari perkiraan pemerintah yang berada di 0,4%,” ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Rabu (24/6).

Sementara untuk sentimen eksternal, Bhima menilai lonjakan kasus positif virus corona di AS yang belum mereda akan menjadi faktor yang menekan rupiah. Pihak otoritas kesehatan AS menyebut dua minggu ke depan sebagai momen krusial penyebaran pandemi di AS.

“Situasi di AS tersebut pada akhirnya membuat pelaku pasar cenderung mencari aset yang aman, yakni dolar AS. Terlihat dari pergerakan dollar index yang menguat tipis 0,03% ke level 96,6,” jelas Bhima.

Dengan kondisi tersebut, Bhima memproyeksikan rupiah akan berpotensi melemah dan bergerak di kisaran Rp 14.150 - Rp 14.200 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah ditutup menguat 0,23% ke Rp 14.130 per dolar AS pada Rabu (24/6)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×