kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Rupiah Diprediksi Menguat Pada Senin (14/10), Cermati Sentimen Pendorongnya


Senin, 14 Oktober 2024 / 06:05 WIB
Rupiah Diprediksi Menguat Pada Senin (14/10), Cermati Sentimen Pendorongnya
ILUSTRASI. Rupiah diprediksi akan bergerak menguat pada perdagangan Senin (14/10). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa.


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah diprediksi akan bergerak menguat pada perdagangan Senin (14/10). Guyuran stimulus China diyakini menjadi sentimen positif bagi pergerakan rupiah.

Asal tahu saja, rupiah spot ditutup pada level Rp 15.578 per dolar Amerika Serikat (AS) di akhir perdagangan Jumat (11/10), menguat 0,64% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 15.678 per dolar AS. 

Dalam sepekan, rupiah spot melemah 0,60% dari akhir pekan lalu yang ada di Rp 15.485 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Diproyeksi Menguat Besok (14/10), Didukung Stimulus China

Sedangkan Rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ada di level Rp 15.609 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (11/10), menguat 0,31% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 15.658 per dolar AS. Dalam sepekan, rupiah Jisdor melemah 0,73% dari akhir pekan lalu yang ada di Rp 15.495 per dolar AS.

Analis komoditas dan mata uang, Lukman Leong mengatakan, rupiah berpotensi menguat dengan adanya stimulus China. Hal ini karena China sebagai ekonomi terbesar kedua, serta sebagai partner dagang terbesar bagi Indonesia. 

Ekonomi China yang kuat akan mendorong permintaan ekspor Indonesia, seperti komoditas.

"Efek stimulus China lebih ke sentimen risk on. Stimulus ini akan mendukung penguatan ekonomi China yang tentunya akan bisa meningkatkan permintaan ekspor Indonesia seperti komoditas," kata Lukman kepada KONTAN, Minggu (13/9). 

Sementara terkait kekhawatiran keluarnya hot money Indonesia, menurut Lukman stimulus tersebut tidak ada dampak langsung pada terjadinya hot money keluar. Dolar AS memang cukup kuat belakangan ini, namun untuk jangka panjang akan melemah terhadap mata uang berisiko terutama emerging. 

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi juga meyakini rupiah akan menguat pada perdagangan Senin (14/10).

Salah satu faktornya data ekonomi di AS yang relatif lebih stabil, dan indeks harga produsen AS yang tidak berubah pada bulan September. Ini mengindikasikan peluang The Fed untuk memangkas suku bunga lagi. 

"Pasar mendukung kebijakan moneter Bank Sentral Amerika yang kemungkinan besar akan menurunkan suku bunga," kata Ibrahim, Minggu (13/10). 

Sementara dari dalam negeri, Ibrahim bilang Bank Dunia dan International Monetary Fund (IMF) meramal pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2024-2025 kemungkinan besar di atas 5%. 

Baca Juga: Pekan lalu Menguat 0,33%, Simak Proyeksi IHSG untuk Senin (14/10)

Proyeksi ini didukung Indikasi data pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang cukup baik. Walaupun lima bulan berturut-turut terjadi deflasi, namun ekonomi Indonesia diproyeksi masih akan stabil di 5% sampai 5,1%.

Menurut Ibrahim kondisi tersebut akan membuat para investor kembali lagi masuk ke pasar dalam negeri. Sehingga membuat penguatan pada mata uang garuda. 

Jangka pendek, Lukman menilai pergerakan rupiah masih akan naik turun seiring data-data ekonomi dari AS, China, hingga domestik.

Namun untuk menengah rupiah masih berpotensi menguat didukung oleh pemangkasan suku bunga oleh the Fed dan stimulus China yang diperkirakan masih akan terus bertambah.

Untuk Senin (14/10), Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.475 sampai Rp 15.600 per dolar AS. 

Sementara Ibrahim memproyeksi rupiah akan menguat hingga menyentuh Rp 15.500 per dolar AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×