kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.200   -59,00   -0,36%
  • IDX 6.907   -20,44   -0,29%
  • KOMPAS100 1.006   -2,13   -0,21%
  • LQ45 770   -2,79   -0,36%
  • ISSI 226   -0,36   -0,16%
  • IDX30 396   -2,64   -0,66%
  • IDXHIDIV20 458   -3,68   -0,80%
  • IDX80 113   -0,24   -0,21%
  • IDXV30 113   -1,05   -0,92%
  • IDXQ30 128   -0,87   -0,68%

Rupiah Diprediksi Bergerak Stabil Selasa (30/6), Ini Sederet Katalisnya


Selasa, 01 Juli 2025 / 07:05 WIB
Rupiah Diprediksi Bergerak Stabil Selasa (30/6), Ini Sederet Katalisnya
ILUSTRASI. Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing, Jakarta. Nilai tukar rupiah diperkirakan akan bergerak stabil, usai ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di awal pekan ini. Pasar masih akan mengantisipasi kesepakatan China-AS dan perkembangan di Timur Tengah. ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/sgd/Spt.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diperkirakan akan bergerak stabil, usai ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di awal pekan ini. Pasar masih akan mengantisipasi kesepakatan China-AS dan perkembangan di Timur Tengah.

Mengutip Bloomberg, Senin (30/6), rupiah spot ditutup melemah 0,27% ke Rp 16.238 per dolar Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Melemah Hari Ini (30/6), Kurs Rupiah Masih Menguat Sepanjang Bulan Juni 2025

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong menjelaskan rupiah berbalik melemah terhadap dolar AS setelah data dari China yang menunjukkan kontraksi di sektor manufaktur untuk tiga bulan beruntun. Di sisi lain, dolar AS sendiri juga terpantau rebound sore ini.

Dolar AS sendiri cenderung range bound oleh antisipasi perkembangan seputar tarif menjelang berakhirnya masa tenggang. "Harapan ada pada kesepakatan China-AS bisa mendukung baik rupiah maupun dolar AS, namun masih terlalu dini dan belum ada konfirmasi verbal sekalipun," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (30/6).

Rupiah diperkirakan bergerak stabil seiring investor cenderung wait and see terhadap perkembangan Timur Tengah. Sebab, walaupun dalam gencatan senjata tetapi terjadi masih terjadi serangan terutama dari Israel.

"Selain itu investor menantikan serentetan data ekonomi domestik, seperti PMI, inflasi dan data perdagangan," katanya.

Baca Juga: Rupiah Jisdor Menguat 0,01% ke Rp 16.231 per Dolar AS pada Senin (30/6)

Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi melanjutkan bahwa ING Bank N.V melaporkan bahwa inflasi diperkirakan akan terjadi di sejumlah negara Asia termasuk Indonesia, Filipina, dan Korea Selatanl. Ini didorong oleh harga minyak yang lebih tinggi.

"Inflasi di Indonesia pada Juni 2025 diperkirakan akan berada pada kisaran 2,2% secara tahunan (year on year/yoy)," katanya.

Kontribusi sektor transportasi ke inflasi inti telah turun dan mendekati nol dalam dua bulan terakhir. Dengan kenaikan harga minyak global, kontribusi sektor tersebut akan kembali signifikan untuk kenaikan harga.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif dengan potensi menguat direntang Rp 16.170 - Rp 16.240 per dolar AS. Sementara Lukman memperkirakan rupiah bergerak stabil dikisaran Rp 16.150 - Rp 16.300 per dolar AS.

Selanjutnya: Subsidi Listrik Diusulkan Capai Rp 104,97 Triliun di Tahun 2026

Menarik Dibaca: Harga Naik, Cek Harga BBM Shell dan BP Terbaru Berlaku 1 Juli 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×