Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kesepakatan gencatan senjata Iran-Israel menjadi angin segar bagi rupiah. Di mana, rupiah berhasil menguat pada hari ini.
Selasa (24/6), rupiah spot ditutup menguat 0,84% ke level Rp 16.354 per dolar Amerika Serikat (AS). Pun, JISDOR BI mencatat kurs rupiah menguat 0,70% secara harian ke level Rp 16.370 per dolar AS.
Hosianna Situmorang, Ekonom Bank Danamon Indonesia mengatakan, penguatan rupiah yang cukup signifikan pada hari ini didorong oleh sentimen positif global, spesifiknya soal update konflik Iran-Israel yang menunjukkan arah positif.
“Kesepakatan gencatan senjata Iran-Israel memicu rebound pasar aset berisiko secara global. Arus masuk ke pasar obligasi dan saham domestik turut memperkuat rupiah,” papar Hosianna kepada Kontan, Selasa (24/6).
Baca Juga: Rupiah Ditutup Menguat ke Rp 16.354 Per Dolar AS pada Hari Ini (24/6)
Di lain sisi, tekanan jual dari posisi long dolar AS, sebelumnya juga menekan the greenback secara teknikal. Pelemahan dolar AS inilah otomatis mendorong rupiah menguat.
Analis Doo Financial Futures Lukman Leong menyampaikan hal senada. Namun, menurutnya penguatan rupiah selanjutnya masih bakal terbatas.
“Walau gencatan senjata sudah dikonfirmasi kedua belah pihak, ketidakpastian tinggi, sehingga penguatan lanjutan rupiah diperkirakan akan terbatas atau mungkin terimbas aksi profit taking dari penguatan tajam hari ini,” jelas Lukman kepada Kontan, Selasa (24/6).
Lukman bilang investor menantikan pidato pejabat bank sentral dunia, termasuk The Fed. Salah satu yang ditunggu adalah testimoni Gubernur The Fed Jerome Powell malam ini.
“Powell diperkirakan akan dovish, dan ini bisa mendukung rebound pada dolar AS,” pungkasnya.
Makanya, Lukman bilang rupiah masih bakal terkoreksi pada perdagangan Rabu (25/6), meski terbatas pada rentang Rp 16.300–Rp 16.400 per dolar AS.
Sementara itu, Hosianna bilang rupiah berpotensi lanjut menguat dalam rentang Rp 16.300–Rp 16.500 per dolar AS dengan dukungan sentimen pasar yang stabil terhadap fundamental Indonesia.
Namun, ia tak memungkiri, volatilitas eksternal bakal masih membayangi rupiah besok.
Selanjutnya: MSIG Life Bidik Pertumbuhan APE 20% Sepanjang 2025
Menarik Dibaca: BSU 2025 Sudah Cair! Ini Cara Bijak Menggunakan Dananya biar Lebih Manfaat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News