kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,56   -27,17   -2.93%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah Diprediksi Bergerak Dalam Rentang Sempit pada Rabu (7/6)


Selasa, 06 Juni 2023 / 19:22 WIB
Rupiah Diprediksi Bergerak Dalam Rentang Sempit pada Rabu (7/6)
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak dalam rentang sempit terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (7/6).


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak dalam rentang sempit terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (7/6). Pasalnya, ada sentimen pendukung dan penekan yang akan membayangi pergerakannya.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, rilis data tenaga kerja AS,  yakni non-farm payroll (NFP) memperlihatkan hasil yang solid. Data NFP AS pada Mei 2023 bertambah sebanyak 339.000, naik dari sebelumnya 294.000 dan jauh lebih tinggi dari perkiraan konsensus sebanyak 190.000.

Sementara itu, tingkat pengangguran naik menjadi 3,7% dari sebelumnya 3,4% dan pertumbuhan upah per jam melambat. Hal ini mendorong ekspektasi bahwa The Fed akan menunda kenaikan pada pertemuan Federal Market Open Committee (FOMC) Juni 2023, tetapi kembali menaikkan suku bunga acuannya pada FOMC Juli 2023.

Beberapa pejabat The Fed juga sempat menyampaikan bahwa bank sentral mungkin melewatkan kenaikan suku bunga dalam FOMC Juni 2023. Akan tetapi, hal seperti itu tidak boleh ditafsirkan sebagai akhir dari siklus pengetatan moneter.

Baca Juga: Rupiah Jisdor Menguat 0,33% ke Rp 14.839 per Dolar AS, Selasa (6/6)

"Rupiah punya potensi melemah hingga ke Rp 15.000 per dolar AS mengingat sejumlah buy bet yang dilakukan pada USD Index belakangan ini," kata Sutopo saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (6/6).

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menambahkan, bank sentral Eropa hampir pasti akan menaikkan suku bunga acuannya minggu depan. Presiden European Central Bank (ECB) Christine Lagarde menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk menyebut puncak inflasi inti meskipun ada tanda-tanda moderasi.

"Fokus minggu ini juga tertuju pada data inflasi China dan data perdagangan yang diperkirakan akan turun lebih banyak sehingga investor akan menyoroti pemulihan ekonomi di China," ucap Ibrahim.

Baca Juga: BI Perkirakan Rupiah akan Menguat di 2024, Begini Kata Ekonom

Ibrahim memprediksi, rupiah kemungkinan dibuka fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 14.830 per dolar AS-Rp 14.900 per dolar AS pada Rabu (7/6). Sementara Sutopo memperkirakan, rupiah akan cenderung melemah dalam kisaran Rp 14.800 per dolar AS-Rp 14.875 per dolar AS.

Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat 0,20% ke level Rp 14.860 per dolar AS pada perdagangan Selasa (6/6). Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, nilai tukar rupiah berada di angka Rp 14.839 menguat 0,33% dari Rp 14.888 pada hari perdagangan sebelumnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×