Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga emas melemah seiring penguatan dolar AS. Tetapi harga emas masih bergerak dalam rentang sempit karena masih minimnya sentimen penggiring harga emas. Harga emas spot turun 0,3% pada US$ 1.807,80 per ons troi, pada pukul 07.13 GMT. Di sisi lain, harga emas berjangka AS turun 0,4% menjadi US$ 1.815,80 per ons troi.
Hareesh V., kepala riset komoditas di Geojit Financial Services bilang pergerakan harga emas terbatas karena aktivitas perdagangan tak terlalu ramai menjelang liburan Tahun Baru dan tidak ada data ekonomi utama yang dirilis pada minggu ini.
Sementara itu, indeks dolar naik tipis 0,1%, sementara imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun tergelincir dari level tertinggi dalam dari satu bulan pada sesi sebelumnya.
Harga emas telah naik hampir US$ 200 dari level terendah lebih dari dua tahun pada akhir September karena daya tarik dolar dipengaruhi oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan memperlambat laju kenaikan suku bunga.
Baca Juga: Harga Minyak Melorot di Tengah Kekhawatiran Lonjakan Covid-19 di China
The Fed memperlambat laju kenaikan suku bunga menjadi 50 basis poin (bps) pada bulan Desember setelah empat kenaikan berturut-turut masing-masing 75 bps.
Namun, Ketua Fed Jerome Powell telah memperingatkan bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga lebih lanjut pada tahun depan.
Sementara pada tahun depan, Hareesh menilai kinerja dolar, data inflasi, jalur kenaikan suku bunga Fed, perkembangan ekonomi dan Covid-19 di China serta ketegangan geopolitik akan menjadi faktor utama yang mempengaruhi harga emas.
"Pelonggaran pembatasan di China akan positif untuk logam industri karena adanya ekspektasi terhadap peningkatan permintaan," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News