Reporter: Namira Daufina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Melesatnya data tenaga kerja AS pada akhir pekan lalu diprediksi akan menjadi penekan utama pergerakan rupiah, Senin (8/6). Pasalnya, ini akan semakin memberikan angin segar bagi peluang kenaikan suku bunga The Fed di tahun 2015.
Di pasar spot, Jumat (5/6) nilai tukar rupiah dihadapan USD tergelincir 0,06% ke level Rp 13.290 dibanding penutupan sebelumnya. Begitu pun di kurs tengah Bank Indonesia, posisi rupiah terhadap dollar AS ditutup merosot 0,33% di level Rp 13.288.
Sri Wahyudi, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures menuturkan bahwa beban rupiah semakin besar pada Senin (8/6) karena melonjaknya index dollar setelah data tenaga kerja AS yang positif. Sampai Jumat indeks dollar AS sudah melambung 0,89% menyentuh level 96,30.
Selain itu, AS merilis data tenaga kerja Mei meroket menjadi 280.000 dari sebelumnya hanya 221.000. Begitu juga dengan data unemployment rate AS Mei 2015 yang naik dari 5,4% menjadi 5,5%.
“Dari data domestik sendiri tidak ada yang bisa menjadi penahan pergerakan,” kata Sri Wahyudi. Apalagi setelah data cadangan devisa Indonesia Mei 2015 menurun hanya US$ 110,8 miliar dari sebelumnya US$ 110,9 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News