Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (USD) masih melemah. Pemicunya, dollar AS yang terus menguat setelah data ekonominya yang terus tercatat positif meningkatkan ekpektasi kenaikan suku bunga The Fed.
Di pasar spot, Rabu (3/11) pasangan USD/IDR turun 0,24% dari hari sebelumnya menjadi 12.301. Di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah tercatat melemah 0,15% menjadi 12.295.
Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang Bank Mandiri mengatakan pelemahan rupiah lebih disebabkan oleh faktor eksternal yakni penguatan dollar AS.
Sementara dari domestik, indikator ekonominya masih cenderung positif. Terbukti dengan surplus nereca perdagangan Oktober sebesar US$ 23,3 juta dan inflasi tercatat 1,5%. Meski tingkat inflasi naik dari bulan sebelumnya karena dampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), namun masih di bawah prediksi analis sebesar 1,8%. “Jadi pelemahan rupiah lebih karena faktor eksternal,” ujarnya.
Reny menduga, rupiah akan konsolidasi di kisaran US$ 12.215 -12.310.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News