kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   -8.000   -0,42%
  • USD/IDR 16.779   21,00   0,13%
  • IDX 6.369   106,29   1,70%
  • KOMPAS100 923   27,30   3,05%
  • LQ45 724   17,33   2,45%
  • ISSI 198   4,51   2,33%
  • IDX30 378   6,29   1,69%
  • IDXHIDIV20 458   7,62   1,69%
  • IDX80 105   3,28   3,22%
  • IDXV30 111   4,56   4,28%
  • IDXQ30 124   1,83   1,50%

Indeks Dolar AS Masih Tertekan, Rupiah Diprediksi Lanjut Menguat pada Senin (14/4)


Minggu, 13 April 2025 / 15:40 WIB
Indeks Dolar AS Masih Tertekan, Rupiah Diprediksi Lanjut Menguat pada Senin (14/4)
ILUSTRASI. Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing, Jakarta. Nilai tukar rupiah diperkirakan menguat awal pekan depan seiring indeks dolar (DXY) yang masih berada dalam tren pelemahan. Analis memperkirakan rupiah akan menguat terbatas pada Senin (14/4). ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/sgd/Spt.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diperkirakan menguat awal pekan depan seiring indeks dolar (DXY) yang masih berada dalam tren pelemahan. Meski penguatannya cenderung terbatas, penurunan Greenback masih menjadi salah satu katalis positif rupiah.

Rupiah spot menguat 0,16% ke Rp 16.796 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (11/4). Sementara DXY turun 1,10% ke level 99,75, berdasarkan Trading Economics.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan penurunan DXY menjadi katalis penguatan rupiah, yang masih akan berlanjut pada awal pekan ini. Namun memang, penguatannya akan cenderung terbatas karena investor masih berfokus pada perkembangan seputar tarif.

"Investor juga menantikan data cadangan devisa Indonesia untuk gambaran efek intervensi," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (13/4).

Baca Juga: Perang Dagang Menekan Pergerakan Rupiah Dalam Sepekan

Dus, rupiah diperkirakan lanjut menguat kendati terbatas mengingat sentimen baik dari dalam maupun luar masih lemah. Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran Rp 16.700 - Rp 16.850 per dolar AS. 

Sementara pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi juga memproyeksikan penguatan rupiah akan berlanjut. Meskipun ada kekhawatiran terkait tarif, tetapi Indonesia memiliki mitra dagang yang strategis dengan beberapa negara.

Terdapat enam perjanjian perdagangan yang sedang diupayakan untuk selesai yakni diantaranya, Indonesia-Canada CEPA, Indonesia-Peru CEPA, Indonesia-EU CEPA, Iran PTA, dan protokol amandemen Indonesia-Jepang (IJEPA) dan Trade & Investment Framework Agreement (TIFA) antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Berbeda Arah, Rupiah Jisdor Melemah 0,15% ke Rp 16.805 per Dolar AS pada Jumat (11/4)

Diharapkan, mitra ini akan bisa meningkatkan pasar ekspor Indonesia melalui penyelesaian beberapa perjanjian perdagangan bebas (FTA).

"Ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Indonesia untuk memperluas akses pasar, meningkatkan ketahanan dagang, dan membuka lapangan kerja baru," terangnya.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif, tetapi ditutup menguat direntang Rp 16.740 - Rp 16.800 per dolar AS.

Tonton: Trump Soal Tarif Impor: Kalau Tak Suka, Jangan Berdagang dengan AS

Selanjutnya: Satgas PASTI Blokir 1.123 Pinjol Ilegal dan 209 Investasi Bodong di Kuartal I 2025

Menarik Dibaca: 7 Ide Desain Dapur Terbaru 2025 yang Wajib Dicoba untuk Rumah Modern Anda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×