Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diperkirakan menguat awal pekan depan seiring indeks dolar (DXY) yang masih berada dalam tren pelemahan. Meski penguatannya cenderung terbatas, penurunan Greenback masih menjadi salah satu katalis positif rupiah.
Rupiah spot menguat 0,16% ke Rp 16.796 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (11/4). Sementara DXY turun 1,10% ke level 99,75, berdasarkan Trading Economics.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan penurunan DXY menjadi katalis penguatan rupiah, yang masih akan berlanjut pada awal pekan ini. Namun memang, penguatannya akan cenderung terbatas karena investor masih berfokus pada perkembangan seputar tarif.
"Investor juga menantikan data cadangan devisa Indonesia untuk gambaran efek intervensi," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (13/4).
Baca Juga: Perang Dagang Menekan Pergerakan Rupiah Dalam Sepekan
Dus, rupiah diperkirakan lanjut menguat kendati terbatas mengingat sentimen baik dari dalam maupun luar masih lemah. Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran Rp 16.700 - Rp 16.850 per dolar AS.
Sementara pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi juga memproyeksikan penguatan rupiah akan berlanjut. Meskipun ada kekhawatiran terkait tarif, tetapi Indonesia memiliki mitra dagang yang strategis dengan beberapa negara.
Terdapat enam perjanjian perdagangan yang sedang diupayakan untuk selesai yakni diantaranya, Indonesia-Canada CEPA, Indonesia-Peru CEPA, Indonesia-EU CEPA, Iran PTA, dan protokol amandemen Indonesia-Jepang (IJEPA) dan Trade & Investment Framework Agreement (TIFA) antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Berbeda Arah, Rupiah Jisdor Melemah 0,15% ke Rp 16.805 per Dolar AS pada Jumat (11/4)
Diharapkan, mitra ini akan bisa meningkatkan pasar ekspor Indonesia melalui penyelesaian beberapa perjanjian perdagangan bebas (FTA).
"Ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Indonesia untuk memperluas akses pasar, meningkatkan ketahanan dagang, dan membuka lapangan kerja baru," terangnya.
Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif, tetapi ditutup menguat direntang Rp 16.740 - Rp 16.800 per dolar AS.
Tonton: Trump Soal Tarif Impor: Kalau Tak Suka, Jangan Berdagang dengan AS
Selanjutnya: Satgas PASTI Blokir 1.123 Pinjol Ilegal dan 209 Investasi Bodong di Kuartal I 2025
Menarik Dibaca: 7 Ide Desain Dapur Terbaru 2025 yang Wajib Dicoba untuk Rumah Modern Anda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News