kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Rupiah di NDF lebih kuat dari rupiah di pasar spot


Kamis, 12 September 2013 / 10:27 WIB
Rupiah di NDF lebih kuat dari rupiah di pasar spot
ILUSTRASI. Promo Hotel Internasional di Traveloka s.d 8 Mei 2022, Diskon Hingga Rp750.000


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Rupiah seakan tak punya tenaga untuk bangkit. Setelah kemarin turun cukup dalam, pagi ini (12/9), posisi rupiah semakin tertekan.

Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 10.04 WIB, rupiah di pasar spot keok hingga 1,5% menjadi 11.513 per dollar AS. Pelemahan rupiah ini merupakan yang terbesar sejak 20 Agustus lalu. Bahkan, posisi rupiah di pasar non deliverable forwards lebih kuat 0,6% dibanding pasar spot.

Asal tahu saja, di pasar NDF, kontrak rupiah untuk pengantaran satu bulan ke depan menguat 0,6% menjadi 11.440 per dollar AS.

Pelemahan rupiah di pasar spot terjadi setelah para ekonom memprediksi Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuannya setelah tingkat inflasi menyentuh posisi tertinggi dalam empat tahun terakhir.

Hasil survei Bloomberg menunjukkan, 16 dari 23 analis yang disurvei memprediksi BI akan menahan suku bunga di level 7% pada pertemuan yang akan berlangsung hari ini. Sementara, empat analis memprediksi kenaikan sebesar 25 basis poin dan tiga analis lainnya meramal kenaikan sebesar 50 basis poin.

"BI harus menaikkan suku bunga untuk menangkal inflasi yang dipicu oleh pelemahan rupiah. Nilai tukar rupiah dibiarkan bergerak pada rentang yang cukup lebar untuk mencerminkan defisit neraca perdagangan, yang seharusnya bisa menghambat impor," jelas Aldian Taloputra, ekonom Mandiri Sekuritas kepada Bloomberg.

Catatan saja, rupiah sudah melemah hampir 16% di sepanjang tahun ini. Kondisi itu menyebabkan rupiah menjadi mata uang Asia dengan performa terburuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×