kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.470.000   6.000   0,24%
  • USD/IDR 16.700   5,00   0,03%
  • IDX 8.677   -9,12   -0,11%
  • KOMPAS100 1.190   -4,09   -0,34%
  • LQ45 853   -1,76   -0,21%
  • ISSI 310   0,09   0,03%
  • IDX30 438   -0,40   -0,09%
  • IDXHIDIV20 507   1,46   0,29%
  • IDX80 133   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 138   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 139   0,30   0,22%

Rupiah bisa balik ke bawah Rp 14.000? Ini kata ekonom BCA


Kamis, 01 Agustus 2019 / 22:42 WIB
Rupiah bisa balik ke bawah Rp 14.000? Ini kata ekonom BCA


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

"Tadi malam diputuskan ada mini easing cycle oleh The Fed, mirip yang terjadi di 1990an, di mana ada pelonggaran moneter temporer. Tapi kali ini berbeda dari ekspektasi pasar," jelas David kepada Kontan, Kamis (1/8)

Sebelumnya pasar memperkirakan pelonggaran moneter yang akan dilakukan The Fed bersifat jangka panjang, namun faktanya Powell menunjukkan sinyal bahwa pelonggaran bersifat jangka pendek. Apalagi, pemangkasan FFR hanya 25bps dari perkiraan sebelumnya yakni 50bps.

Baca Juga: Rupiah dalam tren depresiasi terukur hingga akhir 2019

Untuk itu, David menilai penguatan dolar AS yang terjadi sebatas masalah ekspektasi pasar. Sehingga, pelemahan rupiah masih akan mengikuti perkembangan global dan secara tren masih memungkinkan untuk menguat terbatas, lewat dukungan arus inflow di pasar obligasi Tanah Air. 

Adapun sentimen lain yang perlu diwaspadai bagi pergerakan rupiah ke depan, yakni perkembangan negosiasi perang dagang antara AS dengan China. Apabila ketegangan negosiasi perang dagang AS dan China meningkat, dan The Fed tidak lagi memangkas FFR, maka rupiah berpotensi menuju Rp 14.500 per dolar AS di akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×