Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terkoreksi tipis jelang tahun Babi Tanah. Mengutip Bloomberg pada Senin (4/2) rupiah ditutup melemah 0,10% di level Rp 13.961 per dollar Amerika Serikat (AS).
Sementara dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) berada di Rp 13.976 per dollar AS. Angka ini menguat tipis di 0,014% dari Jumat (1/2) lalu yakni Rp 13.978 per dollar AS.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai pelemahan rupiah karena penguatan indeks dollar. Indeks dollar spot menunjukkan pada Senin (4/2) pukul 16.30 WIB dollar AS menguat 0,16% menjadi 95,72.
Dollar masih eksis menguat karena dampak rilis data ketenagakerjaan AS pada Jumat (4/2) lalu positif di level 304.000 dari prediksi sebelumnya di 165.000.
“Rilis ini rupanya sedikit melindungi dollar AS dari langkah The Fed yang cenderung dovish,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Senin (4/2).
Pertemuan perang dagang AS dan China beberapa hari lalu memberi sinyal positif. Josua menilai selama belum ada keputusan yang mufakat, perang dagang masih ada masih berisiko terhadap rupiah.
Josua mengamati sejumlah mata uang emerging market melemah pada hari ini. Sebab, menjelang perayaan Imlek market tutup. Sementara data BI yang menunjukkan sedikit penguatan masih karena dampak dana asing yang masuk minggu lalu cukup positif.
Ia meramal pada perdagangan Rabu (6/2), dollar AS masih berpotensi menguat lagi. Sehingga rupiah diprediksi akan berada di rentang Rp 13.950-Rp 14.050 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News