kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Rupiah berpotensi lanjutkan pelemahan pada hari ini (29/1)


Jumat, 29 Januari 2021 / 07:50 WIB
Rupiah berpotensi lanjutkan pelemahan pada hari ini (29/1)


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ditutup melemah pada hari sebelumnya, nilai tukar rupiah diprediksi lanjutkan tren negatif pada hari ini (29/1). Sentimen yang akan menyeret penggerakan rupiah datang dari eksternal. 

Kamis (28/1), rupiah di pasar spot melemah 0,20% ke level Rp 14.078 per dolar Amerika Serikat (AS). Serupa, rupiah pada kurs tengah Bank Indonesia (JISDOR) juga terkoreksi 0,20% menjadi Rp 14.119 per dolar AS. 

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, sentimen bagi aset berisiko seperti rupiah kembali negatif hingga penutupan perdagangan hari ini. Adapun beberapa sentimen negatif terakumulasi, seperti kekhawatiran rencana stimulus yang bakal digelontorkan Amerika Serikat (AS).

"Kekhawatiran kalau Joe Biden tidak akan (gelontorkan stimulus) secepat dan sebesar yang diharapkan. Ditambah lagi, kasus pandemi virus corona global masih menanjak dan turut menekan aset berisiko," kata dia kepada Kontan.co.id , kemarin. 

Baca Juga: Loyo, rupiah ditutup melemah 0,20% ke Rp 14.078 per dolar AS pada hari ini (28/1)

Apalagi, stimulus AS sejauh ini sangat diharapkan untuk membantu pemulihan ekonomi, pengendalian pandemi, sekaligus untuk kelancaran ekonomi global.

Di sisi lain, Federal Reserve tampaknya masih mendukung kebijakan suku bunga rendah. Hanya saja, bank sentral AS itu juga mengkhawatirkan pemulihan ekonomi, yang sangat bergantung pada penurunan penularan virus corona dan kemajuan pelaksanaan vaksinasi. 

"Dengan kondisi ini, ada kemungkinan pelemahan rupiah akan berlanjut, dengan potensi kisaran Rp 14.000 per dolar AS hingga Rp 14.150 per dolar AS," ujarnya. 

Ariston menekankan jika indeks saham AS kembali mengalami melemah, maka aset berisiko kemungkinan akan mendapat tekanan pada perdagangan hari ini. Ini mengingat, pergerakan indeks saham AS juga menjadi referensi untuk pasar.

Serupa, Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri juga memprediksi rupiah masih melemah di akhir pekan ini. Selain sentimen negatif dari eksternal, rupiah juga dibebani lonjakan kasus Covid-19, khususnya di dalam negeri. 

"Koreksi (rupiah) yang terjadi juga seiring dengan pelemahan mata uang regional akibat kekhawatiran terhadap Covid-19 yang kembali meningkat," kata Reny.

Baca Juga: Seluruh mata uang di Asia melemah, won Korea Selatan anjlok paling dalam

Koreksi rupiah terjadi seiring dengan adanya capital flight atau peralihan dana investor ke aset lindung nilai atau safe haven, termasuk dolar AS. 

Untuk itu, dia diperkirakan rupiah melemah dan bergerak di rentang Rp 14.043 per dolar AS hingga Rp 14.118 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Selanjutnya: BEI mengevaluasi indeks BUMN20 dan High Dividend 20, bagaimana prospeknya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×