kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BEI mengevaluasi indeks BUMN20 dan High Dividend 20, bagaimana prospeknya?


Kamis, 28 Januari 2021 / 19:31 WIB
BEI mengevaluasi indeks BUMN20 dan High Dividend 20, bagaimana prospeknya?
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan evaluasi mayor indeks BUMN20 dan High Dividend 20.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan evaluasi mayor indeks IDX BUMN20 dan IDX High Dividend 20. Rinciannya saham PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) terdepak dari indeks BUMN20 digantikan oleh saham PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS). 

Kemudian saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) terdepak dari indeks High Dividend 20 digantikan oleh saham PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).

Analis Philip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr mengatakan, rebalancing anggota indeks merupakan hal biasa dan tidak membuat saham yang dikeluarkan dari indeks jadi tidak menarik. Seperti saham GGRM dan LPPF misalnya, tahun kemarin tidak membagikan dividen sehingga ini bisa jadi alasan keduanya terdepak dari indeks High Dividend 20. 

"Sedangkan DMAS cukup konsisten membagi dividen sejak 2015 dan nilainya tumbuh terus. Payout ratio juga meningkat," kata Zamzami, Kamis (28/1). 

Baca Juga: GGRM & LPPF out, ini komposisi IDX High Dividend 20 untuk Februari 2021-Januari 2022

Adapun untuk saham yang terdepak seperti GGRM dan LPPF, Zamzami bersikap netral. Harga saham keduanya saat ini sudah rendah tetapi belum ada katalis yang mendukung. Sedangkan untuk saham WEGE masih didorong oleh katalis positif adanya ekspektasi kenaikan kontrak baru pada BUMN Karya. 

Zamzami menyarankan investor untuk mencermati saham WEGE dengan target harga konsensus Rp 320 dan saham DMAS dengan target harga konsensus Rp 270. Saham DMAS didorong oleh sentimen positif omnibus law yang dapat meningkatkan perolehan pendapatan pra-penjualan (marketing sales). 

Pada penutupan perdagangan Kamis (28/1) saham WEGE ditutup pada level Rp 214 dan saham DMAS ditutup pada level Rp 216. Zamzami mengatakan, secara umum prospek saham BUMN20 dan High Dividend 20 sejalan dengan prospek IHSG yang positif di tahun ini. 

Baca Juga: BRIS gantikan WEGE, begini daftar saham IDX BUMN20 untuk Februari-Juli 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×