Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah melemah di seluruh pasar pada Rabu (17/1). Di pasar spot, rupiah melemah 0,32% ke Rp 15.643 per dolar Amerika Serikat (AS) dan di kurs tengah Bank Indonesia (BI) terkoreksi 0,30% ke Rp 15.639 per dolar AS.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, tertekannya rupiah akibat indeks dolar naik 0,6% ke 103,3. Penyebabnya, investor menurunkan ekspektasi pada penurunan suku bunga AS pada bulan Maret atas pernyataan hawkish Gubernur Federal Reserve Christopher Waller, Selasa (16/1).
"Pasar kini melihat peluang 62,2% penurunan suku bunga Fed pada bulan Maret, turun secara signifikan dari 76,9% pada sesi sebelumnya," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (17/1).
Untuk Kamis (18/1), Sutopo memperkirakan rupiah masih cenderung melemah. Menurutnya, saat ini pasar sedang menantikan data penjualan ritel AS untuk melihat prospek lebih lanjut.
Baca Juga: Dolar AS Perkasa, Mata Uang di Kawasan Asia Tertunduk Lesu
Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana juga menilai rupiah akan cenderung melemah untuk perdagangan Kamis (18/1). Sebab berdasarkan konsensus, data penjualan ritel AS diperkirakan naik 0,4% MoM.
Menurutnya, jika ekspektasi itu terjadi maka indeks dolar akan naik kembali dan rupiah terdepresiasi. Sementara jika penguatannya di bawah level itu maka rupiah berpotensi stabil seiring bertahannya BI rate di level 6% dan pertumbuhan kredit sebesar 10,38% di Desember 2023 yang menggambarkan pertumbuhan ekonomi Indonesia positif.
"Namun untuk menguat belum karena risiko volatilitas global yang tinggi," sambungnya.
Karenanya, Fikri memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.550 - Rp 15.750 per dolar AS.
Sementara Sutopo memproyeksikan rupiah berada dalam rentang Rp 15.600 - Rp 15.700 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News