kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Rupiah Berpeluang Lanjut Melemah pada Rabu 23 Oktober 2024, Berikut Sentimennya


Rabu, 23 Oktober 2024 / 06:00 WIB
Rupiah Berpeluang Lanjut Melemah pada Rabu 23 Oktober 2024, Berikut Sentimennya
ILUSTRASI. Rupiah berpeluang melanjutkan pelemahan pada perdagangan Rabu (23/10). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/22/10/2024


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berpeluang melanjutkan pelemahan pada perdagangan Rabu (23/10). Pada Selasa (22/10), rupiah spot dan rupiah di Jisdor BI kompak melemah. 

Di pasar spot, rupiah ditutup pada level Rp 15.567 per dolar Amerika Serikat (AS) di akhir perdagangan Selasa (22/10), melemah 0,41% dari sehari sebelumnya. 

Sedangkan rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah melemah 0,61% dalam sehari ke level Rp 15.560 per dolar Amerika Serikat (AS). 

Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Melemah 0,61% ke Rp 15.560 Per Dolar AS Pada Selasa (22/10)

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin mengatakan, pelaku pasar tengah mempertimbangkan dan memperhatikan perkembangan mengenai arah kebijakan kabinet baru yang menciptakan sikap kehati-hatian di kalangan pelaku pasar.

"Data pertumbuhan uang beredar per Agustus 2024 juga mengalami perlambatan menjadi 7,2% YoY atau Rp 9.044 triliun. Ini menandai perpanjangan perlambatan dalam tiga bulan terakhir," kata Nanang kepada KONTAN, Selasa (22/10). 

Di sisi lain pelemahan rupiah lain juga disebabkan oleh termoderasinya pemangkasan Fed fund rate seiring rilis data ekonomi AS, khususnya data ketenagakerjaan serta data penjualan ritel yang solid.

Terlihat imbal hasil Treasury AS 10 tahun meningkat 2,63% ke level 4,18%. Ini menciptakan potensi aliran dana asing kembali ke AS karena imbal hasil yang lebih menarik. 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan rupiah melemah dan dolar menguat karena terdampak dari pernyataan berbagai pejabat the Fed yang sepakat bahwa untuk tidak melakukan pemotongan secara agresif.

Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Melemah 0,41% ke Rp 15.567 Per Dolar AS Pada Selasa (22/10)

Selain itu, beberapa kalangan juga meyakini bahwa suku bunga netral The Fed akan lebih tinggi dari yang diperkirakan selama ini. 

"Hal tersebut mendorong peningkatan permintaan dolar AS sejak malam sebelumnya. Alhasil mendorong pelemahan nilai tukar Rupiah," kata Josua kepada KONTAN, Selasa (22/10).

Untuk Rabu (23/10), Josua memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp 15.525 sampai Rp 15.625 per dolar AS, sejalan dengan berlanjutnya ketidakpastian terkait penguatan indikator ekonomi AS.

Sementara Nanang memproyeksi rupiah pada Rabu (23/10) akan berada pada rentang harga Rp 15.470 - Rp 15.660 per dolar AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×