kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Rupiah bergerak sideways jelang rapat FOMC


Rabu, 15 Desember 2021 / 17:52 WIB
Rupiah bergerak sideways jelang rapat FOMC
ILUSTRASI. Rabu (15/12), nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak terbatas.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rabu (15/12), nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak terbatas. Pelaku pasar bersikap wait and see jelang rapat Federal Open Market Committee di Kamis (16/12). 

Rabu (15/12), kurs rupiah Jisdor menguat 0,07% menjadi Rp 14.337 per dolar AS ketimbang penutupan perdagangan kemarin pada Rp 14.348 per dolar AS. Sedangkan kurs rupiah spot melemah 0,06% ke Rp 14.334 per dolar AS ketimbang penutupan perdagangan kemarin pada Rp 14.325 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan pergerakan rupiah terbatas dan sideways karena pelaku pasar wait and see terhadap keputusan The Fed dalam rapat FOMC besok. 

"Saat ini pelaku pasar belum bisa memastikan percepatan tapering off AS akan dipercepat atau tidak," kata Josua, Rabu (15/12). 

Baca Juga: Mencermati saham-saham LQ45 yang turun harga

Sementara itu, pelemahan rupiah mampu tertahan karena juga didukung sentimen domestik. Neraca perdagangan di November yang rilis hari ini menunjukkan surplus US$ 3,51 miliar. 

Padahal, Josua mengamati harga komoditas mulai melandai, tetapi ekspor Indonesia masih bisa tumbuh. Data tersebut akhirnya bisa menyokong pergerakan rupiah stabil jelang rapat FOMC. 

Jika rapat FOMC tercipta keputusan tapering off yang lebih cepat maka rupiah berpotensi melemah di perdagangan Kamis (16/12). Namun, jika persoalan percepatan tapering off tidak dibahas, maka rupiah bisa kembali menguat.

Namun, Josua mengantisipasi akan terjadi percepatan tapering off AS. Alhasil rentang rupiah ia proyeksikan di Rp 14.300 per dolar AS-Rp 14.425 per dolar AS. 

Baca Juga: Kurs rupiah Jisdor menguat 0,07% ke Rp 14.337 pada Rabu (15/12)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×