kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah berbalik menguat setelah mencapai Rp 14.415 di pasar spot


Jumat, 29 Juni 2018 / 10:20 WIB
Rupiah berbalik menguat setelah mencapai Rp 14.415 di pasar spot
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah


Reporter: Dimas Andi, Michelle Clysia Sabandar | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan pada mata uang rupiah masih terasa. Jumat (29/6) pukul 10.12 WIB, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) melemah 0,93% ke Rp 14.404 per dollar Amerika Serikat (AS).

Sementara di pasar spot, rupiah sempat menyentuh Rp 14.415 per dollar AS pada pukul 8.59 WIB tadi pagi. Pada 10.05 WIB, nilai tukar rupiah menguat ke Rp 14.368 per dollar AS.

Posisi terkini rupiah ini menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin pada Rp 14.394 per dollar AS.

Faisyal, Analis Monex Investindo mengatakan, pelemahan rupiah masih dipengaruhi oleh faktor penguatan dollar AS yang masih berlanjut. Dia menambahkan, investor tengah menjauhi rupiah karena efek Pilkada lalu. 

Faktor internal dan eksternal menjadi pemberat rupiah. Jeleknya angka perdagangan Indonesia serta perang dagang AS-China menyebabkan pesona rupiah pudar.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail memperkirakan, dollar AS akan bergerak stabil di kisaran 95,2-95,5. Kurs dollar AS dinilai cenderung bergerak stabil terhadap beberapa mata uang utama dunia, terutama euro.

Pasalnya, rilis produk domestik bruto (PDB) AS di bulan Januari hingga Maret hanya mencapai 2,0% atau sedikit lebih rendah dibandingkan laporan bulan sebelumnya sebesar 2,2%. Di sisi lain, inflasi Jerman di bulan Juni tercatat sebesar 2,1% alias melebihi target inflasi di negara tersebut sebesar 2%, sehingga menjadi katalis positif perbaikan pertumbuhan ekonomi Eropa. 

“Yield US Treasury 10 tahun naik tipis sebesar 1 bps ke level 2,84% seiring lemahnya data PDB AS tersebut,” tambah Mikail dalam riset hari ini.

Mikail memperkirakan, rupiah akan sedikit menguat seiring dengan hasil RDG BI yang berakhir dengan naiknya tingkat suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5%. Kemarin, rupiah terdepresiasi cukup dalam akibat pelemahan mata uang China yuan yang mendorong pelemahan sejumlah mata uang Asia lainnya.

Faisyal menambahkan, jika BI menaikan suku bunga, ada kemungkinan rupiah tidak terlalu tertekan seperti saat ini. Namun jika BI tidak menaikan suku bunga, rupiah masih akan semakin tertekan dan bisa saja mencapai ke level Rp 14.500 dalam perdagangan hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×