kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.670.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -45,00   -0,28%
  • IDX 6.876   -148,69   -2,12%
  • KOMPAS100 1.002   -27,61   -2,68%
  • LQ45 778   -23,83   -2,97%
  • ISSI 209   -3,14   -1,48%
  • IDX30 402   -12,98   -3,12%
  • IDXHIDIV20 482   -18,36   -3,67%
  • IDX80 113   -2,93   -2,52%
  • IDXV30 117   -3,38   -2,80%
  • IDXQ30 133   -3,80   -2,78%

Rupiah Berbalik Melemah ke Rp 16.341 Per Dolar AS pada Hari Ini (6/2)


Kamis, 06 Februari 2025 / 18:27 WIB
Rupiah Berbalik Melemah ke Rp 16.341 Per Dolar AS pada Hari Ini (6/2)
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,29% ke level Rp 16.341 per dolar AS pada hari ini (6/2)


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Rupiah berbalik melemah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan Kamis (6/2). Sentimen ketidakpastian perang dagang dan kekhawatiran suku bunga tinggi telah menekan pasar nilai tukar.

Mengutip Bloomberg, Kamis (6/2), rupiah spot ditutup melemah 0,30% secara harian ke level Rp 16.341 per dolar AS. Sedangkan, Rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) terpantau melemah 0,13% secara harian ke level Rp 16.330 per dolar AS.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo memandang, pelemahan nilai tukar rupiah hari ini dipengaruhi oleh ketidakpastian di pasar global, termasuk ketegangan perdagangan dan perlambatan ekonomi. Sentimen ketidakpastian ini telah menguatkan dolar AS karena investor mencari aset yang lebih aman.

Selain itu, sikap Fed yang masih mempertahankan suku bunga telah meningkatkan permintaan dolar AS  dan melemahkan nilai tukar rupiah. Di samping itu, nilai tukar rupiah terdampak prospek perekonomian Indonesia yang dipengaruhi fluktuasi harga komoditas.

Baca Juga: Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 16.341 Per Dolar AS Hari Ini, Baht Koreksi Terdalam

‘’Fluktuasi harga komoditas, seperti minyak dan minyak sawit, mempengaruhi nilai tukar rupiah,’’ kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Kamis (6/2).

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mencermati, pergerakan nilai tukar rupiah cenderung melemah hari ini dipengaruhi beberapa faktor, baik dari internal ataupun eksternal.

Dari internal, investor merespon hasil data pertumbuhan ekonomi 2024 yang tumbuh sebesar 5,03%, jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan target pemerintah pada asumsi makro APBN 2024 yang sebesar 5,2%.

Selain itu, sejumlah kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah Indonesia dinilai cenderung memilih pendekatan populis. Kondisi ini menyalakan alarm kewaspadaan para investor.

Dari sisi global, pelemahan Rupiah masih terjadi di tengah kewaspadaan investor terkait dengan perkembangan perang dagang antara AS dan mitra dagang utamanya seperti Meksiko, Kanada dan China. Sebab, perang dagang dapat memberikan tekanan pada outlook pertumbuhan ekonomi dunia.

‘’Investor juga bersikap waspada, jelang rilis data-data terkait kondisi pasar tenaga kerja AS pada Jumat malam. Faktor-faktor tersebut cenderung membuat investor menjadi risk-off,’’ ungkap Josua kepada Kontan.co.id, Kamis (6/2).

Amerika Serikat dijadwalkan akan merilis beberapa data tenaga kerja di hari Jumat, di antaranya laporan Non Farm Payroll (NFP) dan Unemployment Rate.

Baca Juga: IHSG Sentuh Level Terendah dalam 8 Bulan, Saham Bank Mandiri Anjlok

Menurut Sutopo, pergerakan Rupiah akan fluktuatif di perdagangan akhir pekan, Jumat (7/2). Namun, secara keseluruhan Rupiah diproyeksi cenderung melemah, sejalan dengan pasar mengantisipasi laporan upah AS yang lebih baik.

‘’Pasar sedang menunggu laporan upah dan pekerjaan AS pekan ini, yang dapat menentukan arah pergerakan dolar, serta kebijakan suku bunga mendatang,’’ jelasnya.

Sutopo memprediksi, pergerakan nilai tukar rupiah akan berada pada kisaran Rp 16.350 - Rp 16.450 per dolar AS di perdagangan Jumat (7/2). Sedangkan, Josua memperkirakan, Rupiah akan bergerak di rentang harga Rp 16.300 – Rp 16.425 per dolar AS.

Selanjutnya: Indonesia Ingin Jadi Negara Maju? Ini Kuncinya

Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Alfamidi Hanya 4 Hari Periode 6-9 Februari 2025, Ada Alpukat-Nugget

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×