Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek ekonomi China diramal bakal kembali ciamik. Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim menilai bila rilis data ekonomi China positif maka rupiah bisa bangkit.
“Rupiah dalam perdagangan hari Selasa (30/4), akan ditransaksikan menguat terbatas di sokong data ekonomi China yang bagus, kata Ibrahim kepada Kontan, Senin (29/4). Ia memproyeksikan rupiah kemungkinan di level Rp 14.145-Rp 14.238 per dollar Amerika Serikat (AS).
Tengah malam nanti China dijadwalkan akan merilis data ekonomi Purchasing Manager’s Index (PMI) China bulan April. Para ekonom meramal hasilnya bakal cemerlang di level 50,7 di atas ekspektasi di level 50,5.
Prediksi itu didukung dengan pencapaian China pada pekan lalu, selehal melihat data PDB kuartal-I di 6,4 %. Selanjutnya yang akan menjadi fokus pasar lainnya adalah keberlagsungan dari perang dagang AS dan China yang dijadwalkan besok akan ada pengumuman atau testimoni.
Pasar tengah menunggu kabar terbaru dari Beijing terkait pertemuan kedua negara adidaya itu. “Pelaku pasar enggan terlalu agresif karena belum tahu bagaimana perkembangan di sana,” tutur Ibrahim.
Namun ia tak mengelak bisa saja pembicaraan akan buntu karena kedua pihak tidak menemukan solusi. Kini yang ditunggu pasar adalah 'gong' dari dialog ini, kapan Presiden AS, Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan bertemu untuk meneken perjanjian damai dagang.
Sebagai gambaran, mengutip Bloomberg Senin (29/4) rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,06% dari akhir pekan lalu ke level Rp 14.208 per dollar AS Sedangkan berdasarkan data JISDOR Bank Indonesia (BI) kurs rupiah cenderung flat di level Rp 14.188 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News