kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Rupiah akhir pekan ini diprediksi menguat


Kamis, 11 Februari 2016 / 21:33 WIB
Rupiah akhir pekan ini diprediksi menguat


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Aksi profit taking dollar AS masih bisa membayangi pergerakan rupiah di akhir pekan. Namun demikian, rupiah masih berpeluang menguat pada Jumat (12/2).

Albertus Christian, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menyatakan, pernyataan Gubernur The Fed, Janet Yellen Rabu malam (10/2) sebenarnya lebih bernada positif. Padahal, sebelumnya pelaku pasar mencemaskan bahwa perlambatan ekonomi China akan berdampak pada ekonomi AS.

Yellen menyatakan jika kenaikan suku bunga The Fed tidak akan terburu - buru. Tetapi, kondisi ekonomi di AS juga mendekati normal, bukan terancam resesi seperti yang diprediksi pasar. "Ternyata komentar Yellen lebih positif dan justru meredam kekhawatiran pasar," kata Christian.

Namun, kenaikan USD terbatas, lantaran ada pernyataan tidak terburu - buru soal kenaikan suku bunga The Fed. Sedangkan dari dalam negeri, rupiah terbantu oleh aliran dana asing ke pasar obligasi serta kenaikan data penjualan ritel bulan Januari 2016.

Pada akhir pekan, Christian melihat akan ada aksi profit taking dollar AS. Namun, rupiah masih berpeluang menguat jika data pengangguran AS mengalami kenaikan. Di samping itu, Yellen akan kembali berpidato dan membahas soal sektor perbankan AS yang saat ini kondisinya kurang menggembirakan. Ini menjadi tekanan bagi USD sehingga membuka peluang rupiah untuk menguat.

Sedangkan dari dalam negeri, laporan penjualan kendaraan bermotor serta neraca berjalan akan menjadi data yang ditunggu pelaku pasar. "Defisit neraca berjalan diprediksi melebar, tetapi sentimen eksternal akan lebih dominan," imbuh Christian.

Di pasar spot, Kamis (11/2) nilai tukar rupiah melemah tipis 0,06% ke level Rp 13.463 dibanding sehari sebelumnya. Sementara kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan rupiah menguat 1,24% ke Rp 13.369 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×