Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Penawaran obligasi korporasi membanjir. Surat utang senilai Rp 3,8 triliun siap terbit di Bursa Efek Indonesia (BEI) bulan April 2015 ini. Salah satunya PT Federal International Finance (FIF), yang berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan II tahap I senilai Rp 3 triliun pada 27 April 2015.
Surat utang ini terbit dalam dua seri. Seri A senilai Rp 939 miliar dengan kupon 8,5% dan bertenor satu tahun. Adapun seri B terbit senilai Rp 2,01 triliun dengan kupon 9,25% dan tenor tiga tahun. Obligasi ini akan membayarkan bunga secara tiga bulanan dengan pembayaran pertama pada 24 Juli 2015 mendatang.
Pada waktu bersamaan kompetitor FIF, PT Indomobil Finance Indonesia, juga menawarkan obligasi berkelanjutan II tahap I senilai Rp 500 miliar. Instrumen ini akan terbit dalam tiga seri, yakni seri A senilai Rp 132 miliar berkupon 9,10% dengan masa jatuh tempo satu tahun. Lalu, seri B senilai 170 miliar dengan kupon 10% dan tenor tiga tahun. Serta seri C senilai Rp 198 miliar, kupon 10,25% dan tenor empat tahun. Obligasi ini akan membayarkan kupon tiga bulanan dan pembayaran kupon pertama pada 24 Juli 2015.
Dari sektor properti, PT Summarecon Agung menerbitkan surat utang senilai Rp 300 miliar. Surat utang ini beredar dalam bentuk obligasi berkelanjutan I tahap III sebesar Rp 150 miliar, kupon 10,5% dan tenor tiga tahun. Perusahaan juga menerbitkan sukuk ijarah berkelanjutan I tahap III senilai Rp 150 miliar dengan tenor tiga tahun. Surat utang tersebut akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 23 April mendatang.
Analis PT Millenium Capital Management Desmon Silitonga mengatakan, surat utang tersebut memiliki prospek menarik. Ketiga perusahaan memiliki kredibilitas dan peringkat bagus. "Kredibilitas itu artinya, penerbit tidak pernah gagal bayar dan memiliki prospek bisnis yang bagus," tutur Desmon.
Di samping itu, kupon yang ditawarkan juga menarik. Saat ini total obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sepanjang tahun 2015 mencapai 13 emisi dari 12 emiten senilai Rp 15,07 triliun. Sementara total emisi obligasi dan sukuk secara outstanding berjumlah 263 emisi dengan nilai Rp 229,35 triliun dan US$100 juta yang diterbitkan oleh 104 emiten.
Akhir Maret lalu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, investor asing menggenggam sekitar Rp 23,29 triliun obligasi korporasi. Sisanya sekitar Rp 198,14 triliun didekap oleh investor lokal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News