Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
Emiten dapat melakukan restrukturisasi atas utangnya tersebut. Ia menambahkan, dari sisi regulator juga bisa memberikan relaksasi atau insentif bagi emiten. Sementara untuk investor sendiri harus benar-benar melihat kondisi fundamental dan prospek dari suatu perusahaan.
Sementara itu, Wawan mengatakan sejumlah emiten yang minim risiko gagal bayar kewajiban pada tahun ini ada dari sektor telekomunikasi seperti contoh TOWR dan TBIG yang mencetak pertumbuhan kinerja.
“Sektor keuangan juga menjadi lebih seksi dan beberapa bahkan jadi primadona karena akan masuk ke bank digital. Sebetulnya investor harus lebih melihat dari sisi permodalannya untuk sekarang ini,” ungkapnya.
Wawan memprediksi saham-saham emiten yang mengalami gagal bayar kewajibannya tersebut masih akan tertekan dalam jangka pendek. Untuk itu ia menyarankan pelaku pasar untuk wait and see lebih dulu.
Selanjutnya: Gawat! Selama April 2021 ada empat perusahaan gagal bayar MTN tepat waktu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News