Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SEOUL. Lagi-lagi, mata uang ringgit Malaysia memimpin penguatan mata uang di kawasan regional. Ringgit menguat ke level paling perkasa dalam 13 tahun atas adanya spekulasi kalau bank sentral akan melonggarkan kebijakan mengenai mata uang untuk meningkatkan transaksi perdagangan.
Selain itu, keperkasaan ringgit juga dipicu adanya optimisme tentang pertumbuhan ekonomi di emerging market yang diprediksi bakal mendorong investor untuk memborong aset-aset regional. Sekadar mengingatkan, pertumbuhan ekonomi Thailand dan Malaysia berhasil melampaui prediksi analis dalam survei yang dilakukan Bloomberg. Hal ini yang kemudian mendorong kepercayaan investor tumbuh.
"Para pemain di pasar melihat tingginya outlook pemulihan ekonomi Asia. Kondisi ini mendukung posisi mata uang regional," jelas Hideki Hayashi, global economist Mizuho Securities Co.
Catatan saja, pada pukul 13.02 waktu Kuala Lumpur, ringgit menguat 0,5% menjadi 3,1268 per dolar. Sementara itu, dolar Singapura menguat 0,4% menjadi S$ 1,3551, dan baht Thailand menguat 0,1% menjadi 31,49.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News