Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Hari ini, mayoritas mata uang Asia menguat. Penguatan kali ini dipimpin oleh peso Filipina dan ringgit Malaysia. Pertumbuhan ekonomi yang pesat di kawasan Asia serta tingginya suku bunga acuan menarik dana asing untuk mampir ke kawasan ini.
Asal tahu saja, ringgit menguat ke level tertinggi dalam 13 tahun terakhir setelah bank sentral Malaysia memperlonggar kontrol atas ringgit. Selain itu, Malaysia juga mengalami kenaikan pada Produk Domestik Bruto.
"Prospek pertumbuhan di kawasan Asia lebih baik ketimbang di AS dan Eropa. Sehingga, Asia sangat tepat dipilih sebagai tempat berinvestasi," jelas Minoru Shiori, head of foreign exchange Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities Co.
Catatan saja, pada pukul 11.13 waktu Manila, peso menguat 0,5% menjadi 44,915 per dollar. Sementara, pada waktu yang sama, ringgit menguat 0,4% menjadi 3,1287. Bahkan sebelumnya, ringgit semoat bertengger di posisi 3,1260 dan merupakan level paling kuat sejak Oktober 1997.
Sementara itu, dollar Taiwan menguat 0,2% menjadi NT$ 31,905 dan baht Thailand menyentuh level paling perkasa di posisi 31,55.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News