kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45937,96   -25,77   -2.67%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rilis data pertumbuhan China membayangi bursa Asia


Senin, 15 Juli 2019 / 07:52 WIB
Rilis data pertumbuhan China membayangi bursa Asia


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Bursa saham Asia awal pekan ini, Senin (15/7) diprediksi bergerak landai setelah membukukan penurunan mingguan pertama sejak awal Juni. Sementara, dollar Amerika Serikat (AS) tengah menanti data utama ekonomi China.

Mengutip Reuters, Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 524,9 poin. Turun sedikit dari penurunan lebih dari 1% pekan lalu, menghentikan kenaikan lima minggu berturut-turut.

Saham Australia tergelincir 0,8%, sementara KOSPI Korea Selatan naik 0,3% lebih rendah. Pasar saham Jepang hari ini libur.

Fokus perhatian pasar akan tertuju pada data produk domestik bruto (PDB) China yang segera dirilis. Sejumlah analis memperkirakan pertumbuhan kuartal kedua melambat menjadi 6,2% dari tahun sebelumnya, merupakan laju tahunan terlemah sejak awal 1992.

Perlambatan ekonomi China ini akan memicu kekhawatiran pelemahan ekonomi global dan memperkuat alasan untuk lebih banyak stimulus oleh otoritas China. Respon dari imbas perang dagang dengan Amerika Serikat.

Di samping PDB, China juga akan mempublikasikan data aktivitas untuk Juni termasuk penjualan ritel, produksi industri dan investasi perkotaan, yang dapat memberikan lebih banyak petunjuk tentang apakah langkah-langkah dukungan sebelumnya mulai dilakukan, atau jika pelonggaran kebijakan lebih lanjut diperlukan.

"Kemuraman yang menggantung pada ekonomi China tidak mungkin hilang segera karena tantangan di domestik dan eksternal," kata analis ANZ.

"Untuk menstabilkan pertumbuhan, People's Bank of China (PBoC) akan mempertahankan bias akomodatif untuk sisa tahun ini, dalam pandangan kami."

Di sisi lain, pekan ini data penjualan ritel dan produksi industri AS akan memberikan lebih banyak petunjuk tentang kesehatan ekonomi terbesar di dunia itu.

Federal Reserve akan merilis 'Beige Book' pada hari Rabu, yang mana para investor akan mencari komentar tentang bagaimana ketegangan perdagangan mempengaruhi prospek bisnis.

Di pasar mata uang, greenback datar di 97,818 terhadap sekeranjang mata uang utama.

Indeks dolar turun selama tiga hari berturut-turut di tengah ekspektasi pemotongan 25 basis poin (bps) menjadi suku bunga AS. Ada juga kemungkinan kecil dari pemotongan 50 bps.

Terhadap yen Jepang, dollar melemah mendekati level terendah sejak awal Juni di 107,81. Sementara mata uang tunggal sebagian besar tidak berubah pada US$ 1,1271 setelah tiga sesi kenaikan berturut-turut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×