Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) akan jadi penentu pergerakan rupiah pada awal pekan depan.
Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya mengatakan, Senin (4/4), pelaku pasar akan merespons rilis data ketenagakerjaan AS. Departemen ketenagakerjaan AS mengumumkan bahwa data Non Farm Payroll (NFP) pada Maret bertambah sebanyak 431.000, sedangkan angka unemployment rate turun menjadi 3,6%.
Andian menyebut, angka tersebut berada di bawah ekspektasi pasar di mana konsensus memproyeksikan angka NFP bertambah 475.000. Kendati begitu, hasil tingkat pengangguran rupanya lebih baik dari ekspektasi pasar yang memproyeksikan turun ke level 3,7%.
“Seiring dengan data NFP yang dirilis di bawah ekspektasi pasar, ada kemungkinan rupiah menguat di awal pekan,” kata Andian ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (1/4).
Baca Juga: Kurs Rupiah Sepekan Melemah Terkoreksi Ancaman Inflasi
Ia memperkirakan, rentang rupiah pada perdagangan besok akan berada di kisaran Rp 14.330 - Rp 14.440 per dolar AS
Adapun, pada Jumat (1/4), di pasar spot rupiah ditutup di level Rp 14.370 per dolar AS atau melemah tipis 0,05%. Namun, jika dihitung dalam sepekan, rupiah sudah mengalami koreksi sebesar 0,17%.
Sementara di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah juga ditutup melemah ke Rp 14.364 per dolar AS atau melemah tipis 0,05% dari penutupan sebelumnya. Dibandingkan dengan posisi pada minggu lalu, mata uang Garuda ini telah melemah 0,16%.
Baca Juga: Rupiah Melemah di Akhir Perdagangan Jumat (1/4), Begini Proyeksinya Pekan Depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News