Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah terkoreksi pada akhir perdagangan pekan ini. Pada Jumat (1/4), di pasar spot rupiah ditutup di level Rp 14.370 per dolar Amerika Serikat (AS) atau melemah tipis 0,05%. Namun, jika dihitung dalam sepekan, rupiah terkoreksi 0,17%.
Sementara di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah juga ditutup melemah ke Rp 14.364 per dolar AS atau melemah tipis 0,05% dari penutupan sebelumnya. Dibandingkan dengan posisi pada minggu lalu, mata uang Garuda ini telah melemah 0,16%.
Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya mengungkapkan, dalam sepekan terakhir rupiah memang cenderung dalam tekanan.
Dari dalam negeri, katalis negatif datang dari kekhawatiran kenaikan harga bahan bakar dan berbagai kebutuhan pokok lainnya jelang periode puasa. Hal ini berpotensi memicu laju kenaikan inflasi dan menyebabkan pelemahan rupiah.
Baca Juga: Tertekan, Rupiah Ditutup Melemah Tipis ke Rp 14.370 Per Dolar AS Pada Hari Ini (1/4)
Sementara dari sentimen eksternal, penguatan dolar AS menjadi penekan pergerakan rupiah seminggu terakhir. Sinyal-sinyal dari pertanyaan para pejabat The Fed memperlihatkan bahwa The Fed ke depan akan memberlakukan kebijakan moneter yang agresif.
Alhasil dolar AS menguat dalam beberapa waktu terakhir.
“Pasar juga tengah menanti seperti apa rilis data ketenagakerjaan AS yang dirilis nanti malam. Hasilnya akan menjadi penggerak dolar AS dan sikap The Fed berikutnya,” kata Andian kepada Kontan.co.id, Jumat (1/4).
Pada sepekan ke depan, ia meyakini pergerakan dolar AS akan jadi sentimen utama penggerak arah rupiah.
Proyeksinya, rupiah pada pekan depan akan berada di kisaran Rp 14.325 - Rp 14.550 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News