Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) tengah bersiap untuk melakukan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) I pada bulan Oktober nanti. Pelaksanaan penerbitan saham baru itu akan dilakukan dengan harga pelaksanaan yang berada pada kisaran Rp 1.525 hingga setinggi-tingginya Rp 2.505.
“Ini sesuai keputusan Komite Privatisasi yang ditetapkan oleh 5 Menteri Kabinet Kerja,” ujar Bintang Perbowo, Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/9).
Menurutnya selain mengacu pada rata-rata harga saham perseroan dalam 60 hari perdagangan terakhir dengan cut-off date tanggal 20 September lalu, nilai tersebut juga disepakati oleh sejumlah menteri seperti Menteri BUMN dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
“Ini juga berasa pertimbangan dari feedback pemegang saham Perseroan yang diperoleh JLM (Joint Lead Managers) selama periode pre-marketing 9-15 September 2016,” imbuhnya.
Dalam aksi korporasi kali ini, WIKA berharap dapat menyerap dana tambahan Rp 2,149 triliun dari porsi publik sehingga total dana yang akan diperoleh nantinya menjadi Rp 6,149 triliun.
Tambahan modal itu akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan finansial perusahaan dalam berbagai proyek infrastruktur.
Secara khusus dana ini bakal dialokasikan dalam proyek Pembangunan Jalan Tol Soreang–Pasir Koja, Jalan Tol Manado–Bitung, Jalan Tol Balikpapan–Samarinda, PLTU Banten 2 x 1.000 MW, PLTU Aceh 2 x 200 MW, Water Treatment Plant (WTP) Jatiluhur 5.000 l/detik, dan Pembangunan Kawasan Industri Kuala Tanjung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News