Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten bank pelat merah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menggelar rights issue dengan mematok harga pelaksanaan sebesar Rp 3.400 per saham. Harga rights issue BBRI ini lebih murah ketimbang dengan harga sahamnya. Pada penutupan perdagangan Jumat (10/9) harga saham BBRI menguat 1,34% ke harga Rp 3.780 per saham.
Sebagai informasi, berdasarkan jadwal rights BBRI mulai diperdagangkan pada Senin (13/9) sampai Rabu (22/9). Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama mengatakan, harga rights yang saat ini berada di bawah harga pasar tentu menarik bagi investor baik dalam jangka waktu menengah maupun panjang. Mengingat, tujuan dari rights issue tersebut juga memiliki manfaat dalam jangka waktu panjang.
Harga pelaksanaan yang berada di bawah harga pasar bisa memberikan keuntungan untuk pemegang saham BBRI. Pemegang saham yang ingin menambah saham BBRI berpeluang membeli dengan harga rights issue.
Baca Juga: Analis proyeksikan indeks LQ45 masih berpotensi menguat, saham-saham ini bisa dilirik
“Dalam jangka waktu pendek kami melihat BBRI masih akan bergerak terbatas. Untuk investor yang telah memiliki hak tebus, kami lebih menyarankan untuk menebusnya. Hal tersebut guna meminimalisir risiko dari dilusi pada kepemilikan,” kata Okie, Minggu (12/9).
Terkait dengan proyeksi pergerakan harga rights issue ini, Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menambahkan, biasanya harga rights issue tidak akan bergerak jauh dari harga saham induknya.
Sama seperti di pasar regular, Nico menerangkan akan ada supply and demand yang akan menentukan arah rights dari BBRI-R. “Apabila secara perhitungan harga BBRI-R nanti kurang lebih sama dengan harga saham BBRI setelah ditebus, tentu akan dilihat menjadi kurang menarik bagi pelaku pasar dan investor,” papar Nico.
Kecuali jika harga saham BBRI mengalami kenaikan hingga di atas Rp 4.000, sehingga menjadikan BBRI-R terlihat menarik. Nico bilang, apabila tujuan investor hanya dalam rentang jangka pendek, biasanya mereka akan melakukan penjualan terhadap rights yang dimilikinya dan tetap terfokus pada pergerakan saham BBRI.
Baca Juga: Menakar prospek saham Bank BRI (BBRI) setelah menggelar rights issue
“Apabila investor merupakan masuk dalam kategori jangka panjang tentu kami melihat menebus merupakan sesuatu pilihan yang menarik,” imbuh dia.
Adapun price to book value (PBV) BBRI saat ini berada di 2,51 kali dan jika menggunakan asumsi rights issue, maka PBV BBRI berada di 1,78 kali. Nah, Nico melihat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir PBV BBRI jarang menyentuh level 1,78 kali.
Sehingga hal ini akan menguntungkan investor yang memutuskan untuk menebus BBRI-R dengan PBV di 1,78 kali. Terlebih, BBRI melakukan penggalangan dana melalui rights issue ini untuk membuat ekosistem Holding Ultra Mikro. Sinergi antara PNM dan Pegadaian turut memberikan penetrasi pasar mikro khususnya UMKM yang lebih besar.
Baca Juga: Pengamat: Rights issue BRI mampu mendorong rasio kredit UMKM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News