kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menakar prospek saham Bank BRI (BBRI) setelah menggelar rights issue


Minggu, 12 September 2021 / 19:26 WIB
Menakar prospek saham Bank BRI (BBRI) setelah menggelar rights issue
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan melalui ATM Drive Thru BRI di Tengerang Selatan, Kamis (2/9). Bank BRI (BBRI) tengah menggelar rights issue./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/09/2021.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tengah melakukan pelaksanaan rights issue dalam rangka pembentukan Holding Ultra Mikro.

Perseroan ini akan menawarkan sebanyak-banyaknya 28.213.191.604 saham seri B dengan nominal Rp 50 per saham. Perseroan telah menetapkan harga pelaksanaan rights issue tersebut sebesar Rp 3.400 per saham. Dengan begitu, bank pelat merah ini akan meraup dana dan hasil inbreng sebesar Rp 95,92 triliun.

Penyetoran modal negara akan disetorkan dalam bentuk 99,9% dari seluruh modal ditempatkan pada Pegadaian atau sebanyak 6.249.999 saham Seri B dengan nilai Rp 48,67 triliun dan 99,9% dari seluruh modal ditempatkan pada Permodalan Nasional Madani (PNM) atau sebanyak 3.799.999 saham seri B dengan nilai Rp 6,1 triliun.

Dengan demikian, potensi dana yang akan diraup BBRI dari publik mencapai Rp 41,1 triliun. Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat BBRI memiliki prospek yang baik setelah hajatan rights issue ini.

Baca Juga: Value stock kembali dilirik, saham-saham ini bisa dicermati

Menurut Nico, terbentuknya ekosistem Holding Ultra Mikro akan menjadi salah satu tolok ukur sejarah baru bagi perkembangan UMKM yang masih belum mendapatkan pelayanan dari perbankan.

Nico menambahkan, dengan potensi bisnis yang akan semakin besar seiring masuknya PNM dan Pegadaian, hal ini akan mendorong penurunan cost dari sisi operasional dan risiko.

“Namun akan mendorong potensi valuasi di masa yang akan datang, apalagi ekosistem ultra mikro ini bukan sesuatu yang main-main, karena dapat melayani UMKM yang masih besar belum terjamah pelayanan perbankan,” terangnya, Minggu (12/9).

Secara valuasi Nico melihat BBRI berpotensi menuju Rp 4.750. Sebelumnya Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama mengatakan, setelah rights issue dari sisi industri BBRI berpeluang menjadi lebih baik.

Tahun ini, ia memprediksi NPL bisa turun menjadi 2.36% dari 2.96% pada 2020. Sedangkan pendapatan bunga bisa naik 6% dari Rp 116 triliun menjadi Rp 123 triliun pada tahun 2021.

 

Selanjutnya: Penjualan eceran membaik, berikut saham-saham yang bisa dilirik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×