Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) bakal menggelar rights issue. Salah satu tujuan aksi korporasi ini adalah, untuk membantu kebutuhan investasi pembangunan pabrik Chandra Asri Perkasa 2 (CAP 2).
Andre Khor, Direktur Keuangan TPIA mengatakan, rights issue merupakan strategi keuangan pembangunan pabrik CAP II. "Ini equity base, jadi nanti pasti akan dikombinasikan dengan pinjaman," ujarnya, Senin (23/12).
TPIA membutuhkan dana sekitar US$ 5 miliar untuk membangun pabrik tersebut. Prosesnya saat ini dalam tahap seleksi calon investor strategis.
Dari sebelumnya ada empat calon, jumlahnya kini mengerucut jadi dua calon, yakni Mubadala Investment Co. dan OMV Aktiengesellschaft.
Baca Juga: Chandra Asri Petrochemical (TPIA) anggarkan capex US$ 430 juta untuk 2020
Awal 2020, investor strategis yang membantu TPIA membangun pabrik dengan total kapasitas produksi 4 juta ton itu diumumkan.
Tahap selanjutnya, TPIA bakal membuat struktur pembiayaan beserta mematangkan tahap engineering, procurement and construction (EPC) hingga kuartal keempat 2020.
Sehingga, CAP II bakal mulai dibangun akhir 2020 atau awal 2021. Pada 2024, pabrik tersebut ditargetkan bisa beroperasi.
Selama proses penyusunan pembiayaan dan EPC, TPIA memproses aksi korporasi rights issue tersebut. "Jadi, prosesnya paralel," imbuh Suryandi, Direktur TPIA pada kesempatan yang sama.
Baca Juga: Laba bersih Chandra Asri (TPIA) merosot 81% hingga kuartal ketiga, ini sebabnya
TPIA berencana menerbitkan 7,16 miliar saham. Andai TPIA mengeksekusi rights issue menggunakan harga penutupan sore ini, Senin (23/12), di level Rp 10.475 per saham, maka perusahaan bakal meraup dana segar Rp 7,5 triliun.
Rapat umum pemegang saham terkait rencana rights issue dilakukan Februari 2020. Jika disetujui, TPIA punya waktu 12 bulan sejak RUPS untuk mengeksekusi rights issue yang memberikan efek dilusi 29% ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News