kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Right issue sukses, TPIA genjot utilisasi pabrik


Kamis, 28 September 2017 / 21:43 WIB
Right issue sukses, TPIA genjot utilisasi pabrik


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Sukses dengan right issue yang sempat mencatat oversubscribe, PT Chandra Asri Pertochemical Tbk (TPIA) mendapatkan dana segar Rp 5,03 triliun. Emiten ini berencana meningkatkan utilisasi pabrik dan melancarkan rencana ekspansi tahun depan.

Analis UOB Kay Jian Andre Suntono dalam risetnya mencatatkan tingkat utilisasi dari semua pabrik TPIA telah berada di level 92%-93% pada kuartal I-2017. Sedangkan pada akhir tahun ini hingga tahun depan, utilisasinya dapat mencapai 94%-95%.

Pada tahun-tahun sebelumnya kinerja TPIA sempat tergopoh. Kemampuan utilisasi emiten baru melonjak pada tahun 2016 menjadi 88% dari tahun sebelumnya di 58%. Alasannya, kegiatan maintenance yang dilakukan tiap lima tahun sekali telah berakhir dan dijadwalkan ada lagi tahun 2020 depan.

Sebagai produsen petrokimia dengan pabrik nafta crackernya sendiri, TPIA memiliki kapasitas produksi tahunan 336.000 ton polyethylene, 480.000 ton polypropylene, 340.000 ton styrene monomer dan 100.000 ton butadine. TPIA sendiri adalah produser olefin dan polymer terbesar di Indonesia yang memasok 35% kebutuhan domestik.

"Capex tahun ini kebanyakan akan digunakan untuk ekspansi kapasitas butadiene dan debottlenecking pabrik polypropylene nya. Kedua proyek ini diekspektasi akan mulai beroperasi di semester I 2018," papar Andre dalam riset yang ia rilis pada 22 September lalu.

Andre yakin TPIA akan menahan rencana ekspansi hingga tahun depan. Emiten ini berencana untuk memperlebar produksi butadine mereka menjadi 137.000 ton per tahun dari kemampuan sebelumnya di 100.000 ton per tahun yang bakal selesai pada semester pertama tahun 2018 bersamaan dengan kelarnya proyek debottlenecking.

Harga minyak

Andre menjelaskan, tekanan emiten bakal berasal dari harga minyak dunia. Hal ini terlihat saat harga minyak dan naphta yang sedang rendah di tahun 2016 dan menjadi salah satu faktor margin TPIA yang besar.

Dengan demikian, naiknya harga minyak dan naphta tahun ini berpotensi menggerus kinerjanya. Emiten ini menargetkan pertumbuhan pendapatan sebanyak 9% year on year ke US$ 2,10 miliar dan laba bersih naik 4% ke US$ 313 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×