kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Return reksadana tetap obligasi USD Ciptadana di 2019 bakal mendekati 20%


Senin, 26 Agustus 2019 / 20:09 WIB
Return reksadana tetap obligasi USD Ciptadana di 2019 bakal mendekati 20%
ILUSTRASI. Ciptadana


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kerapnya perubahan sentimen global yang terjadi saat ini, membuat pergerakan dolar AS cenderung bergerak volatile. Kondisi ini, rupanya menjadi nilai plus bagi beberapa produk reksadana pendapatan tetap, termasuk untuk jenis obligasi dollar AS.

Berdasarkan data Infovesta per 23 Agustus 2019, PT Ciptadana Asset Management mencatatkan return atau imbal hasil untuk reksadana pendapatan tetap portofolio obligasi dollar AS di kisaran 15%.

Baca Juga: Lima reksadana saham ini cetak kinerja cemerlang di bulan Mei

Itu terdiri dari Cipta Obligasi Dollar yang mencatatkan return 15,45%, sedangkan untuk  Cipta Obligasi USD tercatat memiliki imbal hasil 15%.

Direktur Utama Ciptadana Asset Management Paula Rianty Komaruddin mengungkapkan, prospek investasi dalam obligasi dollar AS di semester II-2019 semakin cerah. Harapannya, hingga akhir tahun masih akan ada peluang kenaikan 3-4% lagi.

Dia menjelaskan, dorongan kenaikan return dipengaruhi sentimen positif pasca penurunan suku bunga acuan yang dilakukan Bank Sentral Amerika Serikat (AS/The Fed) 31 Juli lalu, sebanyak 25 basis poin menjadi 2,25%.

Selain itu, kontrak future atas Fed Fund Rate (FFR) juga menunjukkan peluang lebih dari 85% kemungkinan The Fed akan kembali memangkas suku bunga acuannya di 18 September nanti.

Baca Juga: Strategi investasi kampiun reksadana pasar uang periode tiga tahun

Ke depan, potensi imbal hasil hingga akhir 2019 tentu akan bervariasi, tergantung durasi dari portofolio racikan masing-masing portofolio manager. Paula juga menegaskan bahwa tidak ada risiko kurs apabila penerbit reksadana juga mengeluarkan unit penyertaan dalam denominasi USD.

"Mengacu pada benchmark berupa Obligasi Pemerintah RI berdenominasi USD dengan tenor 10 tahun, kami masih melihat adanya peluang apresiasi harga antara 3-4% lagi hingga akhir 2019," ungkap Paula kepada Kontan.co.id, Senin (26/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×