Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hero Global Investment Tbk (HGII) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini (9/1). HGII menjadi perusahaan kelima yang tercatat di BEI pada tahun 2025.
Pada perdagangan perdana, hingga pukul 09.02 WIB, saham HGII naik 25% ke posisi harga Rp 250 per saham.
Perusahaan yang bergerak di bidang aktivitas holding Energi Baru dan Terbarukan (EBT) ini menawarkan sebanyak-banyaknya 1,3 miliar saham atau setara hingga 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
HGII mematok harga penawaran sebesar Rp 200 per saham, dalam masa penawaran umum yang berlangsung pada 3 Januari - 7 Januari 2025. Melalui IPO ini, HGII akan menghimpun dana segar sebesar Rp 260 miliar.
Setelah dikurangi biaya-biaya emisi, HGII akan menggunakan dana yang terhimpun dari IPO untuk sejumlah keperluan. Pertama, sekitar 66% akan digunakan untuk melakukan setoran modal kepada perusahaan anak, yaitu PT Siantar Sitanduk Energi (SSE), dan kemudian akan digunakan sebagai belanja modal dan sebagai modal kerja.
Baca Juga: Gandeng Shikoku Electric, Simak Rencana Ekspansi EBT Hero Global (HGII) Usai IPO
SSE akan memakai sekitar 90,9% dari alokasi dana itu sebagai belanja modal untuk pengembangan usaha Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas sekitar 25 Megawatt (MW) di wilayah Sumatra Utara (Proyek SS).
Kemudian, sekitar 9,1% sebagai modal kerja untuk Proyek SS setelah memenangkan Pengadaan Pembelian Tenaga Listrik (PPTL) di wilayah Sumatra Utara, dimana SSE akan ikut serta dalam PPTL.
Kedua, HGII akan memakai sekitar 31% dari dana hasil IPO untuk melakukan setoran modal kepada perusahaan anak, yaitu PT Multiprima Hidro Energi (MHE), dan kemudian akan digunakan sebagai belanja modal dan sebagai modal kerja.
Dari alokasi tersebut, sekitar 80,6% sebagai belanja modal untuk pengembangan usaha Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) dengan kapasitas 10 MW di wilayah Sumatra Utara (Proyek LO).
Kemudian, sekitar 19,4% sebagai modal kerja untuk Proyek LO setelah memenangkan PPTL di wilayah Sumatra Utara, dimana MHE akan ikut serta dalam PPTL.
Ketiga, HGII akan menggunakan 3% dana dari IPO sebagai modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan usaha utama Grup untuk pembayaran biaya operasional.
Termasuk untuk mendukung kegiatan eksplorasi sampai dengan biaya studi awal (pre-feasibility study) sehubungan dengan penentuan investasi dalam proyek EBT tenaga air maupun EBT lainnya seperti biomassa, biogas maupun surya.
Merujuk website perusahaan, Hero Global Investment memiliki tiga pembangkit EBT yang telah beroperasi.
Pertama, PLTM Parmonangan-1. Pembangkit yang berlokasi di Sumatera Utara tersebut memiliki kapasitas kontrak sebesar 9 MW dan sudah beroperasi komersial pada 13 Juli 2017. Kedua, PLTM Parmonangan-2 berkapasitas 10 MW yang beroperasi komersial pada 28 Mei 2021.
Ketiga, Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Ujung Batu. Berlokasi di Riau, pembangkit berkapasitas 3 MW ini beroperasi komersial pada 20 April 2023. Selain itu, HGII memiliki pipeline proyek pengembangan dengan portofolio pada sumber tenaga air dengan potensi (58 MW), Biomassa (8 MW), Biogas (6 MW) dan Surya (10 MW).
Setelah mencatatkan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI), HGII akan mengembangkan EBT dengan dukungan dari perusahaan energi asal Jepang, Shikoku Electric Power Co. Inc. alias Yonden.
Yonden akan mengakuisisi 25% saham HGII setelah penawaran umum perdana saham alias Initial Public Offering (IPO). Pelaksanaan akuisisi 25% saham HGII ini akan menjadi investasi pertama Yonden di Indonesia.
Baca Juga: Setelah Saham RATU, Ini 4 Saham IPO yang Masih Menerima Pemesanan
Selanjutnya: Menperin Ultimatum Apple soal Potensi Sanksi terkait Komitmen Investasi
Menarik Dibaca: Cara Membersihkan Kuas Makeup yang Benar Menurut Dokter Kulit, Sudah Tahu?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News