kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45999,31   5,71   0.57%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Resmi Go Public, Begini Rencana Penggunaan Dana IPO Personel Alih Daya (PADA)


Kamis, 08 Desember 2022 / 12:16 WIB
Resmi Go Public, Begini Rencana Penggunaan Dana IPO Personel Alih Daya (PADA)
ILUSTRASI. Jasa layanan tenaga kerja PT Personel Alih Daya Tbk (PADA) atau Persada.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Personel Alih Daya Tbk (PADA) mencatatkan perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (8/12). Usai listing, saham PADA naik 18% ke Rp 118 dari harga penawaran sebesar Rp 100 per saham di akhir perdagangan sesi pertama.

Komisaris Utama PADA Wahono mengatakan, IPO yang dilakukan perusahaan merupakan bentuk komitmen perseroan untuk terus berkontribusi di bidang penyedia jasa layanan outsourcing.

"Dengan diperdagangkannya saham PADA di BEI maka kami berharap akan meningkatkan kepercayaan investor dan membawa efek positif berkelanjutan," ujarnya, Kamis (8/12).

Direktur Utama PADA Suwignyo melanjutkan, Personel Alih Daya akan terus berupaya meningkatkan kemampuan, memperluas pangsa pasar, menambah jumlah pelanggan, dan pendapatan.

Personel Alih Daya juga akan memperkuat strategi bisnis dengan fokus pada layanan teknikal, memberikan layanan integrated facility management kepada pelanggan, meningkatkan kualitas layanan dan inovasi melalui penerapan teknologi dan infrastruktur digital, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Baca Juga: Perdagangan Perdana Hari Ini, Personel Alih Daya (PADA) Menjadi Emiten Ke-57 di BEI

“Kami mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung kami dari awal proses IPO,” katanya, Kamis (8/12).

Dari dana yang dihimpun, PADA akan menggunakan dana hasil IPO sekitar 11,33% atau Rp 9,71 miliar untuk membeli alat bantu teknikal. Selain itu, sekitar 6,08% atau Rp 5,21 miliar untuk pengembangan IT (system dan perangkat) guna mendukung seluruh lini bisnis jasa Personel Alih Daya.

Selanjutnya, 7,32% atau Rp 6,27 miliar akan digunakan pada lini bisnis jasa perkantoran untuk pembelian peralatan. Lalu, 5,98% atau Rp 5,13 miliar akan digunakan pada lini bisnis customer care center untuk pembelian infrastruktur call center.

Kemudian, sekitar 3,83% atau Rp 3,28 miliar untuk lini bisnis pelatihan untuk modernisasi ruang pelatihan. Sekitar 2,2% atau Rp 1,88 miliar untuk pembaharuan IT (system dan perangkat) guna mendukung kegiatan operasional perseroan.

Sisanya untuk keperluan modal kerja perseroan, namun tidak terbatas untuk pembiayaan kegiatan operasional serta pembayaran rutin gaji dan tunjangan karyawan outsourcing yang ditempatkan oleh perseroan pada pengguna jasa perseroan, yang ada saat ini maupun yang akan ada di kemudian hari.

Baca Juga: IHSG Tumbang 0,97% ke 6.752 Hingga Akhir Sesi I, Kamis (8/12)

“Dengan menggunakan dana hasil IPO, maka struktur permodalan perseroan menjadi lebih baik, dapat mengeksekusi kegiatan operasional dengan lancar, dan diharapkan dapat nilai lebih bagi investor,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×