kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.000,05   6,45   0.65%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Resesi Global Mengancam, Saham Defensif Bisa Jadi Pilihan


Kamis, 29 September 2022 / 19:17 WIB
Resesi Global Mengancam, Saham Defensif Bisa Jadi Pilihan
ILUSTRASI. Sektor defensif biasanya masih memiliki kinerja yang stabil terlepas dari kondisi ekonomi dunia.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ancaman resesi global, analis menilai bursa saham Indonesia masih menarik bagi investor domestik maupun investor asing. Ada potensi resesi global pada tahun 2023 yang dipicu oleh inflasi tinggi, kenaikan suku bunga acuan oleh bank bank sentral dunia, dan kenaikan harga energi serta pangan.

"Namun, Indonesia masih memiliki daya tahan, ditopang oleh kinerja ekspor, investasi yang mulai pulih serta konsumsi masyarakat yang terjaga," kata Analis Phillip Sekuritas Helen, Kamis (29/9).

Di tengah peluang resesi, menurut Helen investor bisa memilih saham-saham dari sektor yang dinilai defensif. Sektor defensif biasanya masih memiliki kinerja yang stabil terlepas dari kondisi ekonomi dunia. Seperti halnya saham-saham dari sektor telekomunikasi dan konsumer.

Baca Juga: IHSG Masih Rawan Koreksi di Akhir Pekan, Simak Rekomendasi Saham, Jumat (30/9)

Helen memberikan rekomendasi beli untuk saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan target harga di Rp 5.100 per saham. Adapun dari sektor konsumer ada saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Sementara itu, Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menjagokan saham dari sektor komoditas. Sektor ini diproyeksikan bakal menorehkan pertumbuhan pendapatan yang ditopang oleh harga komoditas dunia yang cukup tinggi walau sudah terkoreksi.

Baca Juga: Pilih-Pilih Saham Menarik di Tengah Ancaman Resesi

"Untuk sektor perbankan yang merupakan sektor yang menjadi proxy indeks juga menarik karena tingkat suku bunga Indonesia yang masih sangat terjaga," kata Frankie.

Dari sektor ini, Frankie memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan target harga Rp 4.700 per saham, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan target harga di Rp 9.500 per saham, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan target harga di Rp 8.800 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×