Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah dalam lima hari beruntun. Pada perdagangan Kamis (29/9), IHSG ditutup melemah 0,58% ke posisi 7.036,19. Potensi koreksi masih membayangi di akhir pekan.
Menimbang pergerakan hari ini, Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto melihat pasar masih dalam tekanan seperti yang terjadi pada bursa global. Hal ini tampak dari pembukaan perdagangan yang sempat menguat ke level 7.136.
Namun, penguatan itu hanya bisa bertahan sekitar satu jam, kemudian berangsur melemah.
"Bagusnya, posisi penutupan masih di area support yang bertahan sejak Agustus lalu, sehingga masih ada harapan untuk kembali memantul ke atas," kata Pandhu kepada Kontan.co.id, Kamis (29/9).
Baca Juga: IHSG Turun 5 Hari Beruntun, BFIN, ARTO, GOTO Top Losers LQ45 Hari Ini (29/9)
Meski begitu, Pandhu punya catatan. Melihat pergerakan bursa global yang hingga sore ini masih tertekan, investor perlu lebih berhati-hati karena ada potensi membawa IHSG kembali terkoreksi, menguji support berikutnya di sekitar level 6.900.
"Untuk hari Jumat, kami perkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang support 6.970, sedangkan resistance 7.135," ujar Pandhu.
Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya menambahkan, pelaku pasar masih mencermati potensi kenaikan inflasi global. Ditambah efek kerusakan di pipa Nord Stream yang mengalirkan gas Rusia ke Eropa, berpotensi membuat krisis energi semakin parah.
Dari dalam negeri pelaku pasar menantikan rilis data inflasi yang diperkirakan masih di bawah 5%. "Besok IHSG berpotensi konsolidasi pada rentang 7.020-7.150," sebut Cheryl.
Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia Rizky Khaerunnisa membeberkan dua skenario pergerakan IHSG besok. Jika pergerakannya kembali bearish, IHSG diperkirakan kembali bergerak ke kisaran support 6.949 – 6.971.
Baca Juga: IHSG Turun 5 Hari Beruntun, BFIN, ARTO, GOTO Top Losers LQ45 Hari Ini (29/9)