kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Reksadana terproteksi ritel bisa jadi pilihan menarik bagi investor


Selasa, 29 Juni 2021 / 20:05 WIB
Reksadana terproteksi ritel bisa jadi pilihan menarik bagi investor
ILUSTRASI. Raiz Invest baru terbitkan reksadana terproteksi dengan harga terjangkau kepada nasabah ritel.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana terproteksi identik jadi instrumen investasi bagi investor institusi maupun nasabah perbankan yang memiliki tabungan jumbo. 

Namun, platform investasi keuangan PT Raiz Invest Indonesia mencoba mengubah hal tersebut dengan menerbitkan reksadana terproteksi dengan harga terjangkau kepada nasabah ritel.

CEO Raiz Invest Fahmi Arya Wicaksana mengatakan, reksadana terproteksi yang ditawarkan Raiz dapat dibeli dengan modal awal minimal Rp 1 juta. Tak hanya murah, pembelian reksadana terproteksi ritel di Raiz juga mudah karena transaksi dilakukan secara online melalui website Raiz. 

"Nasabah perbankan yang bisa mendapat tawaran produk reksadana terproteksi biasanya harus melewati syarat tertentu, jadi dibatasi. Padahal jumlah minimal pembelian produk ini bisa terjangkau, mulai dari Rp 1 juta juga tapi yang terjadi banyak investor ritel yang selama ini tidak bank jangkau, pasar ini yang Raiz coba tangkap," kata dia dalam media gathering virtual, Selasa (29/6).

Fahmi menargetkan, Raiz bisa meluncurkan satu reksadana terproteksi setiap bulannya dengan target penjualan ditetapkan Rp 1 miliar per produk. 

Baca Juga: Akes pembelian reksadana terproteksi kini mudah melalui Raiz

Dia membeberkan, saat ini Raiz sudah membuka komunikasi dengan 7 Manajer Investasi yang akan bekerjasama untuk meluncurkan reksadana terproteksi.

Pada kesempatan yang berbeda, Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, rencana tersebut merupakan kabar positif untuk industri reksadana, khususnya reksadana terproteksi. Apalagi, saat ini porsi investor ritel di reksadana terproteksi juga belum besar.

Maklum saja, nasib reksadana terproteksi tengah di ujung tanduk seiring adanya wacana relaksasi pajak obligasi dari 15% menjadi 10%. Hal ini berpotensi membuat investor institusi pada reksadana terproteksi keluar dan membeli obligasi sendiri karena punya tarif pajak yang sama, bahkan bisa lebih murah karena tidak ada manajemen fee dan custodian fee.

“Kalau bicara potensi minat dan prospek, jelas sangat menarik. Investor ritel kan kalau masuk ke obligasi korporasi atau SBN jelas kesulitan, karena modal yang besar. Dengan adanya tawaran bisa beli reksadana terproteksi dengan harga hanya Rp 1 juta, tentu menarik, apalagi dengan potensi imbal hasil reksadana terproteksi,” kata Wawan.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×